Selesai Sholat Jumat kemarin (22/12/2017) saya berniat beli peci alias kopiah bin songkok di Pasar Tanah Abang. Sesampainya di Tanah Abang, alih-alih ke pasar, saya malah melantur ke proyeknya Pak Gubernur DKI yang menata Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Jati Baru depan Stasiun Tanah Abang.
Dari kejauhan formasi deretan tenda berwarna biru dan merah kelihatan bagus dan cukup menarik, makanya saya hampiri. Rupanya deretan tenda merah dan biru tersebut yang diperuntukan PKL agar tidak lagi berjualan di trotoar. Namun ketika itu masih saya dapati kesemerawutan, masih ada PKL yang menggelar dagangannya di trotoar. Aturan baru jadi masih banyak yang belum mengetahui dan oleh sebab itu masih ada yang melanggar aturan tersebut padahal tidak sedikit petugas di situ.
Saya tak hendak membahas bagaimana pengaturan PKL itu kira-kira kedepan efektif kah? Sudah banyak media mainstream yang membahasnya, saya kira biarlah kita lihat hasilnya beberapa hari ke depan. Saat ini saya hanya akan sekedar berbagi apa yang saya dapati di siang yang terik itu.
Penataan PKL dengan menutup Jalan Jati Baru menyebabkan kendaraan pribadi maupun angkutan umum tidak bisa lewat. Sebagai gantinya Pemprov DKI menyediakan Bus Tanah Abang Explorer, bus yang berputar mengelilingi kawasan Belanja Tanah Abang tersebut dioperasikan dari pukul 08.00 hingga pukul 18.00 WIB dan digratis-kan untuk warga.
Keberadaan bus tersebut rasanya sangat bermanfaat dan amat membantu buat mereka pengguna kereta api yang berniat belanja di Blok A atau Blok B atau di kawasan Metro. Dari Stasiun mereka yang berniat belanja di kawasan Blok A atau Blok B yang sebelumnya harus naik angkot berbayar kini bisa memanfaatkan bus ulang-alik gratisan tersebut.
Setelah selesai belanja untuk kembali ke stasiun mereka bisa memanfaatkan bus yang sama dan tetap tanpa dipungut bayaran.
Bus ulang-alik gratisan tersebut juga akan mempermudah masyarakat pengguna kereta yang turun di Stasiun Tanah Abang untuk pindah ke moda transportasi lainnya, mulai angkot atau Kopaja atau Metromini, bajaj hingga ojek ke banyak tujuan.
Untuk sementara tentu saja banyak warga yang belum mengetahui beroperasinya bus explorer gratisan tersebut.
Sementara ini saya dapati keberadaan bus tersebut disambut gembira oleh masyarakat setempat terutama anak-anak, mereka memanfaatkannya sebagai sarana rekreasi seputaran Tanah Abang dengan menumpang bus tersebut secara berulang-ulang.
Rasanya ke depan keberadaan bus tersebut bisa saja dikembangkan sebagai Bus Wisata Belanja kawasan Tanah Abang dan sekitarnya. Yang kelak akan menjadi ikon baru Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H