Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Saukani

TERVERIFIKASI

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Bakso Dipusaran Panasnya Menuju DKI 1

Diperbarui: 18 Maret 2016   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bakso bisa dipastikan hampir semua orang Indonesia mengenal penganan satu ini. Penganan berkuah bening serupa sup yang gurih rasanya dengan bola-bola daging giling yang legit bercampur mie yang mengundang selera memang sudah sangat dekat dengan lidah orang Indonesia bisa ditemukan dimana saja bahkan sampai keluar negri. Dimana disitu ada komunitas orang Indonesia bisa dipastikan disitu ada penganan yang namanya bakso. Bahkan saya pernah menyaksikan dan merasakan sedapnya kudapan khas Indonesia tersebut di Makkah dan Jeddah.

Sejak Ahok menyatakan maju untuk pilkada DKI 1 lewat jalur independen dimana Ahok berpasangan bersama calon wakilnya Heri Budi Hartono suhu politik yang sebelumnya sudah cukup panas semakin panas saja, rasanya lebih panas dari kuah bakso yang baru diciduk dari kuali yang sedang mendidih diatas penjerangannya.

Menggandengnya Ahok atas Heri Budi Hartono sebagai wakilnya menimbulkan semacam perseteruan Ahok dengan PDIP karena sebelumnya begitu kuat wacana Ahok akan berpasangan dengan Djarot keder andalan PDIP. Selama menjabat sebagai Gubernur DKI Ahok memang terkesan dekat dengan partai banteng moncong putih tersebut.

Perseteruan itu jelas terlihat bahkan Djarot yang saat ini masih tercatat sebagai wagub sempat memperingatkan Ahok tentang resikonya maju lewat jalur independen. Dan beberapa kader PDIP lainnya juga memperlihatkan ketidaksukaannya dengan keputusan Ahok tersebut.

Sehingga timbulah istilah Deparpolisasi. Majunya Ahok lewat jalur independen dianggap sudah melecehkan Partai Politik. Karuan saja Ahok meradang “tidak ada Deparpolisasi” demikian kata Ahok. Dan Ahok bergeming tetap bertetap dengan ketetapannya dengan dorongan “Teman Ahok” maju secara Idependen.

Hal ini membuat PDIP semakin limbung dan menetapkan akan melawan Ahok di Pilkada nanti namun siapa mau diusung, mengusung Djarot banyak orang melihat Djarot sebenarnya punya potensi tapi kok PDIP seperti kurang PD. Mau usung Risma masyarakat melihat Risma bisa diandalkan bersaing dengan Ahok tapi hebat Ibu Risma tampaknya bukan type orang kemaruk jabatan Risma sudah menyatakan menolak. Mengharapkan Jokowi mundur dari jabatannya sebagai Presiden kemudian maju untuk DKI 1 itu yang paling mungkin untuk menjungkirkan Ahok. Tapi “ yo kok piye”….heheh…

Masyarakat jelas melihat perseteruan tersebut tapi Ahok membantah, Ahok bilang dia baik-baik saja dengan PDI, bahkan hubungannya dengan Megawati juga tidak ada masalah, pada Sabtu (12/03/2016) kemarin saya saksikan di TV-nya bang One berulang ditayangkan Ahok mengatakan baik-baik saja dengan Megawati, masih makan bakso bersama”. Ketika itu tidak dijelaskan dimana mereka mengudap bakso yang pastinya enak banget itu.

Belakangan di Mata Najwa masyarakat menyaksikan kembali Ahok menyebut makan bakso bersama Megawati untuk menggambarkan kedekatannya dan tidak ada masalah dengan ketua PDIP tersebut.

Begitulah nasibnya bakso penganan yang tidak punya urusan apa-apa dengan Pilkada terpaksa harus ikut masuk di kuali panas pusaran arus Pilkada DKI. Padahal masih lama iya kan?.

salam damai makan bakso.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline