Kalau ini merupakan tempelengan sebenarnya ini tempelengan buat saya sendiri, kalau ternyata ada saudara, saudari, Ibu, Bapak yang juga ikut kena tempeleng harap jangan lapor Polisi, apalagi lapor Komnas HAM. Bisa berabe. Saya tidak bermaksud menempeleng siapapun. Maafkan saya, begitu saja....heheh.
Tidak ada maksud apapun. saya cuma mau mengajak terutama diri saya sendiri agar mau belajar dari kelalaian kita yaitu suka menunda- nunda urusan yang kerap kali merugikan diri kita sendiri tapi tidak juga kita sadari.
Kebiasaan menunda-nunda suatu pekerjaan seringkali merugikan diri kita sendiri dan ini sering saya alami tapi itulah kebanyakan kita tidak mau belajar dari kesalahan kita sebelumnya sehingga kita kerap terperosok pada lubang yang sama padahal bisa berakibat fatal.
Dengan seringnya kita menunda-nunda urusan, suatu pekerjaan. Bisa membentuk pribadi kita sebagai orang yang suka menunda-nunda pekerjaan. Ini suatu penyakit. Kalau kita tidak segera berusaha menyembuhkan penyakit ini, bersiaplah stempel sebagai orang pemalas akan kita dapatkan.
Menunda suatu pekerjaan apalagi yang berkaitan dengan janji kepada orang lain, selain merugikan diri sendiri bisa membuat kecewa orang lain. Buat yang berbisnis bisa berakibat fatal berkurangnya kepercayaan orang bahkan bisa kehilangan relasi. Buntutnya akan mengurangi omset-nya.
Rasulullah SAW pernah mengingatkan : "Barangsiapa yang suka melambat-lambatkan pekerjaannya maka tidak akan dipercepat hartanya." (HR. Muslim).
Klop kan?.
Ada saja memang alasan buat kita selalu menunda suatu pekerjaan. Seribu satu alasan tidak perlu kita cari untuk kita berkelit. Seorang penunda kalau tidak mau disebut pemalas juga seringkali tidak patuh dengan janji-janjinya sendiri. Berjanji pagi baru besok paginya lagi dikerjakan atau tidak dikerjakannya sama sekali.
Seperti saya katakana tadi saya cuma mau mengajak untuk kita mawas diri dan sama belajar dari kelalaian kita yang suka menunda-nunda suatu urusan. Mari niatkan untuk menyembuhkan penyakit satu ini.
.
Mekkah sore hari