Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Saukani

TERVERIFIKASI

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Setuju Dah BBM Naik

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Terus terang saya iri sama para penikmat Subsidi BBM yang tidak tepat sasaran, mereka yang punya kendaraan roda empat dua tiga unit dirumahnya dan yang seperti ini cukup banyak utamanya di Jakarta. Saya bukannya tidak merasa menikmati Subsidi BBM. Tapi rasanya kok sedikit sekali dibanding dengan mereka para pemilik kendaraan roda empat itu.

Subsidi BBM yang saya dapatkan rasanya sedikit sekali lantaran saya cuma punya sepeda motor itupun jarang berpergian jauh. Bandingkan dengan mereka yang punya kendaraan roda empat yang mereka pakai berbisnis, ke kantor dan pelesiran. Sungguh tidak tepat sasaran. Kalaupun saya punya mobil besok sungguh ga bakalan saya pake BBM subsidi.

Alasan Pemerintah menaikan harga BBM bisa dipahami. Suatu keputusan berat yang akan berdampak cukup berat buat rakyat kebanyakan akan tetapi akan lebih berat lagi dampaknya apabila harga BBM tidak dinaikan. Itu yang saya pahami.

Cuma caranya saja yang tidak saya pahami. Sangat bertele-tele. Sejak diwacanakan sampai disodorkan kepada DPR. Jadi kapan naiknya BBM ini. Saat ini sudah mendekati bulan Ramadhan dan Hari Raya Iedul Fitri. Sementara harga-harga terutama bahan pokok sudah lebih dulu beranjak naik. Apakah nanti ketika BBM sudah resmi naik ada jaminan harga-harga tidak akan naik lagi.

Dampak kenaikan BBM ini memang akan dirasakan cukup berat buat rakyat kebanyakan. Menganatisipasi hal ini Pemerintah merencanakan memberikan konpensasi berupa pembagian uang tunai yang disebut Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Konpensasi macam begini rasanya tidak perlu, apalagi sifatnya yang hanya sementara. Kurang mendidik menjadikan masyarakat tidak kreatif. Belum lagi cara pembagiannya bisa saja tidak tepat sasaran menimbulkan rasa iri bisa ada gejolak dimasyarakat.

Ada bagusnya sebagai konpensasinya Pemirintah berpikir bagaimana rakyat kebanyakan bisa menjangkau biaya kesehatan dengan murah. Satu lagi Pemerintah harus bisa mengontrol harga-harga terutama bahan pokok agar tidak terlalu melonjak .Bisa ga.

Segitu ajah dari seorang pengangguran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline