-ahmad saukani- Di Kantor ada teman yang berkebangsaan Palestina setiap kali dapat jatah cuti beliau selalu berusaha pulang ke kampung halamannya di Gaza, tapi sayang keinginannya tidak selalu terpenuhi berhubung banyak hal terutama adalah masalah keamanan itu sebab sering kali beliau membatalkan kunjungannya ke Gaza. Syukurlah dua tahun belakangan walaupun masih ada rasa was-was beliau bersama keluarga bisa cuti di kampung halamannya.
Walaupun belum berdaulat secara penuh Palestina sudah diakui sebagai Negara oleh Majelis Umum PBB dan banyak Negara anggota. Ini jelas suatu kemajuan, Palestina kedepan dengan status barunya bisa memperluas pergaulannya di dunia internasional.
Selama ini dengan kondisi sebagai Negara terjajah banyak hambatan terhadap bangsa palestina dalam kiprahnya di dunia internasional. Satu contoh sekedar untuk berangkat naik haji saja banyak aturan yang menyulitkan yang harus dipenuhi muslim Palestina, sehingga setiap tahunnya ada saja yang gagal berangkat naik haji.
Tidak kondusifnya bagi bangsa Palestina tinggal di negrinya sendiri menyebabkan banyaknya orang-orang Palestina yang akhirnya mengungsi di negri-negri tetangga. Mereka bekerja dan anak-anak mereka menuntut ilmu seperti teman saya sekantor tersebut.
Semoga saja Palestina segera diakui secara penuh menjadi Negara berdaulat dan segera tercatat sebagai anggota tetap PBB. Apa harapan dan keinginan mereka bangsa Palestina dengan diakuinya Palestina sebagai Negara berdaulat. Sederhana saja, ketika saya Tanya teman tersebut setidaknya bisa menjadi sedikit gambaran.
Tidak ada lagi rasa was-was ketika mereka pulang kampung cuti misalnya. Dan tentu saja harapan mereka yang paling besar adalah bisa tinggal dengan aman di negri sendiri dengan kondisi ekonomi dan sosial yang baik. Dan satu lagi harapan mereka dan ini rasanya juga menjadi harapan setiap umat muslim di muka bumi yaitu lepasnya Masjidil Aqsa dari cengkraman Israel.
Selama ini kita tahu sekedar untuk melaksanakan sholat jum'at , Israel memberlakukan aturan pembatasan dimana hanya orang-orang tua saja yang boleh melaksanakan sholat jum'at di Masjidil Aqsa.
Dengan bebasnya Masjidil Aqsa (semoga saja) tentu selain bebasnya umat muslim Palestina melaksanakan sholat Jum'at di Masjidil Aqsa. Hal ini juga akan memudahkan umat muslim dari seluruh dunia menziarahi dan beribadah disana.
Dampaknya dari bebasnya Masjidil Aqsa kelak adalah banyaknya umat muslim yang berkunjung kesana dengan demikian dapat mengangkat perekonomian bangsa Palestina. Agar bisa mandiri seperti bangsa-bangsa lain di muka bumi. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H