Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Saukani

TERVERIFIKASI

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Catatan Ringan dari Arafah ke Mina

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1351340747484032521

[caption id="attachment_213390" align="aligncenter" width="640" caption="terowongan baru di mina "][/caption]

Wuquf di Arafah yang merupakan puncaknya Ibadah Haji telah terlewati dan berjalan lancar tanpa insiden berarti. Diikuti oleh total 3.161.573 jamaah terdiri dari 1.408.641 jamaah lokal Saudi dan 1.752.932 jamaah dari manca Negara. (Saudi gazette).

Saya tiba di Arafah sekitar jam 1 tengah malam keadaan masih lengang. Paginya setelah sholat Fajar suasana mulai ramai sementara jamaah terus berdatangan. Beberapa mobil kontiner besar sudah mulai ada yang bagi-bagi air minum gratisan sodaqoh dari perusahaan-perusahaan besar Saudi ada juga yang resmi sodaqoh dari Kerajaan.

Ada juga yang bagi-bagi berupa paket berisi roti, air dan jus siapa saja asal mau antri pasti kebagian dan bahkan berlebihan. Saya lihat bahkan banyak makanan terbuang sia-sia. Buah-buahan dari piasang, jeruk, apel, buah pier dengan mudah kita dapatkan tapi kalau yang ini ya harus beli… heheh.

[caption id="attachment_213391" align="aligncenter" width="448" caption="paket makana gratis di arafah"]

1351340902340568878

[/caption]

Sekedar catatan ternyata mie instan produk terkenal tanah air masih merupakan favorit walaupan ada pembagian makanan gratisan peminat mie instan bahkan semakin banyak, penjualnyapun bukan lagi orang Indonesia. Perempuan Afrika hitam yang jual teh dan roti-roti juga menyediakan mie instan gelas.

[caption id="attachment_213392" align="aligncenter" width="448" caption="anak sudan makan mie instan"]

13513410041460990443

[/caption]

Lepas sholat Magrib jamaah mulai bergerak meninggalkan padang Arafah menuju Muzdalifah.dari mereka yang naik kendaraan sampai yang berjalan kaki.

Saya dan beberapa teman mencoba berjalan kaki dari Arafah menuju Muzdalifah seperti yang pernah saya lakoni beberapa tahun yang lalu. Berdasarkan pengalaman bejalan kaki dari Arafah ke Muzdalifah lebih cepat sampai ketimbang yang naik kendaraan.

Ada fenomena konyol yang saya lihat tahun ini, entah dari mana masuknya banyak Bus Omprengan yang masuk ke jalan khusuh pejalan kaki hal ini mungkin belum terkontrol oleh pihak Kepolisian dan Keamanan. Ini sangat merugikan, mengganggu bahkan membahayakan para pejalan kaki. [caption id="attachment_213393" align="aligncenter" width="448" caption="jalur jalan kaki dari muzdalifah"]

135134110684779886

[/caption]

Disepanjang jalan ke Muzdalifah berderet kran air minum dengan mesin pendingin ini sangat membantu para jamaah. Di Muzdalifah jamaah wajib singgah sedikitnya setelah lewat tengah malam baru boleh meninggalkan Muzdalifah. Di Muzdalifah pula jamaah ambil kerikil untuk melontar jumrah esok harinya.

Setelah lewat tengah malam berangsur-angsur jamaah mulai meninggalkan Muzdalifah menuju Mina untuk melontar Jumrah. Jalur khusus pejalan kaki ke Mina yang mengarah terus ke jembatan jumrah dilengkapi dengan deretan blower sayang tampaknya banyak blower yang tidak berfungsi. [caption id="attachment_213394" align="aligncenter" width="448" caption="cukuran sembarang tempat"]

13513412741242217138

[/caption]

Ada yang baru di Mina yaitu dibangunnya beberapa terowongan dua diantaranya dari arah perkemahan Indonesia menuju jembatan Jumrah. Ini sangat bermanfaat memperpendek jarak antara perkemahan Indonesia menuju Jumrah. Walaupun belum siap 100 persen tapi terowongan yang dilengkapi dengan beberapa Blower besar sudah berfungsi.

Terowongan baru yang diarahkan langsung ke lantai 3 jembatan Jumrah selain memperpendek jarak antara perkemahan Indonesia dengan Jumrah dampaknya sangat bagus bisa mengurangi jamaah haji Indonesia yang tersesat di Mina.

Satu hal yang menyebalkan di Mina adalah urusan sampah. Sampah menggunung dimana-mana sampai saat ini bagaimana menangulangi sampah di Mina tampaknya belum terpecahakan. Kemudian banyaknya jamaah yang tidak disiplin bercukur disembarang tempat padahal sudah tersedia tukang cukur resmi. Ini sangat mengganggu selain sampah rambut yang menjijikan merusak pemandangan juga akan mengganggu kesehatan. [caption id="attachment_213395" align="aligncenter" width="448" caption="sampah menggunung dimana-mana"]

13513413591101768943

[/caption] . semua gambar koleksi wak ahmad

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline