Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Saukani

TERVERIFIKASI

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Sunnah Tarwiyah di Mina

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13510948551844193724

[caption id="attachment_213019" align="aligncenter" width="448" caption="siaran langsung dari mina/ahmad saukani"][/caption]

Besok perhelatan Akbar itu akan digelar. Lebih dari 2 juta umat Muslim dari bebagai pelosok dunia ditambah sekitar 1 juta jamaah lokal termasuk ekspatriat akan mangikuti puncak prosesi haji Wuquf di Arafah.

Sejak semalam chanel TV Iqra terus menerus menyiarkan secara langsung dimulainya prosesi ibadah haji. Jamaah calon haji dari seluruh dunia secara bengangsur-angsur meninggalkan Mekkah. Jamaah haji Indonesia yang diatur dalam tiga gelombang mulai pagi tadi langsung diberangkatkan ke Arafah. Hanya sedikit dan atas inisiatif sendiri jamaah haji Indonesia yang singgah di Mina.

Kacuali jamaah dari timur-tengah dan beberapa Negara Asia Selatan sedikit sekali memang jamaah Indonesia yang singgah bermalam dulu di Mina pada tanggal 8 dzul hijjah ini. Singgah di Mina pada tanggal 8 dzul hijjah adalah sunnah yang dicontohkan Rosulullah SAW sebelum berangkat ke Arafah.

Bermalam di Mina pada tanggal 8 dzul hijjah merupakan sunnah yang disebut Tarwiyah. Pada hari Tarwiyah sesuai yang dicontohkan Kanjeng Nabi SAW jamaah mengerjakan sholat dzuhur dangan di qasar menjadi 2 rakaat begitu pula sholat Ashar, sholat Magrib tetap 3 rakaat kemudian sholat Isha juga di qasar.

Tidak ada amalan khusus selama sunnah Tarwiyah di Mina kacauali seperti yang dicontohkan Rosulullah SAW seperti memperbanyak membaca kalimat Talbiyah, Dzikir dan Takbir memuliakan Allah.

Setelah sholat Subuh esok harinya jamaah menunggu sampai terbit mata hari kemudian segera bergerak ke Arafah sambil terus mengumandangkan Talbiyah

“Labbaik Allahuma Labbaik, Labbaika laa Syariika Laka Labbaik. Innal Hamda wa Ni’mata Laka wal Mulk laa Syarikalak”

“Aku taati panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi, aku penuhi dan tiada serikat bagi-Mu dan aku taat pada-Mu! Sesungguhnya puji-pujian, karunia dan kerajaan itu adalah milik-Mu, tiada serikat bagi-Mu” (fiqih sunnah Sayid Sabiq)

.

Setelah ini wak ahmad akan siap-siap juga berangkat ke Arafah. Mohon do’anya teman-teman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline