Ahmad saukani: Pilkada damai sudah disepakati. Dengan diprakarsai oleh Aliansi Jurnalistik Indonesia DKI Jakarta di Cikini, Jakarta Pusat, hari Minggu kemarin (13/5/2012). Para calon dan tim sukses sudah menandatangani kesepakatan agar Pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta berjalan dengan damai.(kompas.com)
Tidak terlalu lama lagi warga Jakarta para pemegang hak memilih dalam Pilkada DKI akan berbondong-bondong menggunakan haknya walau tidak bisa kita nafikan ada saja yang tidak peduli dan dan tidak mau menggunakan hak pilihnya, itu tidak bisa dipersalahkan.
Setelah itu kita akan saksikan siapa diantara keenam kandidat itu yang akan mendapat suara terbanyak dan muncul sebagai pemenang yang akan mengemban amanah sebagai DKI 1 untuk merealisasikan janji-janjinya.
Bukan mustahil Fauzi Bowo alias Bang Foke akan muncul sebagai peraih suara terbanyak dan mendapat kesempatan untuk kedua kalinya memimpin Jakarta. Tapi bukan mustahil pula Jokowi yang akan muncul sebagai pemenang. Dan bukan mustahil pula Hidayat Nur Wahid atau Alex Nurdin yang akan muncul sebagai peraih suara terbanyak.
Atau apakah kita akan menyaksikan sejarah, Faisal Basri atau Hendardji yang datang sebagai calon independent akan muncul dan berhak menduduki jabatan bergengsi di negri ini. Semua punya hak dan kesempatan yang sama. Tapi tentu tidak semua dari keenam calon akan muncul sebagai pemenang. Akan ada yang tersingkir.
Terpenting adalah bagaimana Gubernur terpilih kelak siapapun orangnya mau bekerja dengan sungguh-sungguh dan amanah untuk merealisasikan janji-janjinya. Wujudkan pemerintahan bersih dan yang memihak kepada rakyat.
Dan yang perlu dicatat adalah bagaimana para calon yang tidak terpilih beserta tim sukses dan para pendukungnya mau menerima kekalahan. Pilkada damai yang pernah disepakati harus terwujud. Sebagai warga Jakarta, kita berharap Jakarta yang aman dan damai.
Kepada tim sukses Jokowi dan para pendukungnya juga kepada tim sukses Fazi Bowo dan para pendukungnya dan juga kepada tim sukses dan pendukung kandidat lainnya. Hendaknya bisa bersabar dan mau menerima kekalahan apabila jagoannya tidak terpilih.
Sesungguhnya tidak ada yang tersingkirkan dan kalah dalam hal ini. Para kandidat adalah putra-putra terbaik Bangsa mereka bisa berkarya ditempat dan dengan cara yang lain dalam membangun Bangsa.
.
Mekkah, 14 mei 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H