Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Saukani

TERVERIFIKASI

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Israel Naik Haji

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1292346254570789375

Ini bukan bocoran dokument Wikileaks yang sempat diberitakan Arab News, Koran berbahasa Inggris dengan omplah cukup besar di Saudi Arabia, tapi secuplik kisah nyata dari perjalanan bathin seorang anak manusia yang mencari Tuhannya. Seorang pemuda berusia 29 tahun, yang bekerja sebagai produser siaran, di satu stasiun radio Islam Channel Internasional, mengatakan  menemukan jawaban mengenai kegelisahannya tentang Agama, setelah mempelajari Al-Qur'an. Terlahir sebagai katolik kemudian menjadi penganut keristen, menurut pengakuannya lima tahun mempelajari al-qur'an dan islam, namun setelah memutuskan untuk menerima Islam, awalnya dia tidak punya keberanian menunjukan ke islamannya kepada khalayak. Suratan takdir perjalanan hidupnya menemukan Tuhan bermula ketika Islam Channel International mengirim penyiar Maulana Musa Akoodie rekan kerjanya untuk melakukan peliputan hajji, peristiwa yang amat membekas dihatinya adalah ketika puncak ibadah haji, pada hari wuquf di Arafah. "Ketika ia akan mengudara dari padang Arafah, aku memintanya untuk berdoa bagi saya, saya pikir ini suatu hal yang pribadi" demikian kata pemuda tersebut. Maulana Akoodie, yang sedang siaran langsung menyebutkan nama pemuda tersebut dalam doa-Nya, membuat pemuda tersebut tiba-tiba menemukan kekuatan untuk memperlihatkan keyakinannya tersebut, yang memang sudah diyakininya di hatinya, kemudian dia mengucapkan Shahadat, mengikrarkan keislamannya secara On Air, setelah itu dia kebanjiran ucapan selamat, salah satunya dari Yaqoob Vahed dari Al-Imdaad Foundation. Adalah Yaqoob Vahed of Al-Imdaad Foundation yang mensponsori perjalanan haji pemuda tersebut tahun ini, yang sudah menjajikannya setahun yang lalu ketika dia bersahadat di hari Arafah. Puncak dari seluruh perjalanan bathinnya adalah ketika pertama kali dia melihat kemegahan Ka'bah."Aku bisa merasakan kehadiran Allah, itu adalah perasaan yang tak terlukiskan"."Saya sangat emosional ketika saya melihat Ka'bah, dan aku ingat semua orang yang meminta saya untuk berdoa bagi mereka. Air mata bergulir dan saya tidak bisa menghentikannya.Semoga Allah menerima Haji saya, dan Allah melindungi semua orang yang membantu saya dalam perjalanan saya menemukan agama yang benar". Israel Ponty Moletsane, nama pemuda tersebut, yang lahir disebuah kota kecil di salah satu Provinsi Selatan Free State, Afrika Selatan, juga bercerita, ketika di Madinah sempat terpisah dari rombongannya, ada dari sekelompok orang yang meminjamkan ponselnya, sehingga Moletsane bisa menghubungi teman-temannya, sementara ponselnya yang tertinggal disatu kawasan pertokoan baru esok harinya didapat utuh tidak kurang satu apapun, sesuatu yang tidak bisa ditemui di Afrika Selatan, demikian kata Moletsane. [caption id="attachment_78000" align="aligncenter" width="476" caption="Israel Ponty Moletsane (an)"][/caption] Sumber : arab news.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline