Nama : Bilal Asbadil
Nim : 2021B1B019
Prodi : Adm publik
Fakultas fisipol
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
setelah beberapa hari memantau dan ikut share seputaran Sirkuit Mandalika yang tengah menjadi perbincangan media bahkan sudah masuk di kanca dunia, tapi yang heboh diperbincangkan bukan ajang motor GP nya ya melainkan pawang hujannya (Mbak Rara)
hadir lah stegmen dari masyarakat dimedia sosial semacam "itu Mbak Rara gila, syirik banget, jangankan memindah hujan nahan kencing aja gak bisa atau masih banyak lagi yang saya baca
Dari awal saya belum memberikan komentar apapun soal pawang hujan, saya pantau terus saya pelajari terus dan saya maknai terus dan Alhamdulillah saya dapat jawaban nya menurut versi saya ya
Saya juga seorang muslim bahkan terlahir dari lingkungan yang agamis tapi saya lebih memilih menjadi muslim yang baik, tidak profokator lebih cinta damai dan menolak tindakan rasis antar persoalan mayoritas dan minoritas,
karna menurut saya begini kita tinggal di Indonesia yang kaya akan adat budaya dan agama yang berbeda-beda, kita tidak akan bisa memaksa orang lain ikutkeyakinan kita, anggaplah perbuatan syirik yang memindahkan hujan misalnya Terus munculah pertanyaan, kenapa mesti pake pawang hujan ? Saya bantu jawab di bawah ya
Pernah gak terfikir kan oleh kita kenapa diajang Motor GP skala dunia menampil kan atraksi pawang hujan?
Kalau pandangan saya itu semua sebagai satu keunikan yang coba di hadirkan oleh penyelenggara motorGP.
Sekian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H