Lihat ke Halaman Asli

Suratman

penggiat media di media-media

Kekuatan Suara (Sahabat Umar Pun Mendapat Hidayah )

Diperbarui: 19 November 2022   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kekuatan Suara

Suara! iya suara adalah muncul dari lidah orang berilmu pengetahuan. Suara yang hendak disampaikan kepada orang lain tujuannya adalah untuk menyampaikan sesuatu yang ingin dituju. 

Kali ini kita kaji mengenai kekuatan suara atau kata-kata, Maka baiknya kita telusuri dulu awal atau asal muasal ilmu pengetahuan yang menjadi otak dari suara tersebut. Ilmu pengetahuan yang berkembang di seluruh dunia hingga dengan saat ini adalah bersumber dari satu sumber yakni Dzat yang Maha mengetahui (tuhan) sang pencipta. Ketika Tuhan menciptakan manusia maka dipersiapkan dibekalkan ilmu pengetahuan kepadanya.

Kisah Adam ketika diperkenalkan kepada para malaikat, Tuhan ingin menjadikan adam sebagai pemimpin (khalifa) dimuka bumi namun ada beberapa malaikat yang meragukan keilmuan dari bakal calon pemimpin bumi tersebut. Oleh Allah swt, Adam terlebih dahulu dibekali ilmu nama-nama (benda) di langit lalu kemudian menunjukkan kebolehan pengetahuannya kepada seluruh malaikat yang ada dilangit kala itu.

Dari sinilah awal dari ilmu pengetahuan yang diturunkan kepada manusia, sejak masa adam hingga anak cucu keturunannya ilmu pengetahuan terus dihidupkan dan diperdengarkan hingga tersebar seantero dunia. Ilmu pengetahuan tersebut bisa tetap terjaga hingga saat ini adalah karna ada yang menyampaikannya berupa sosok rasul (manusia pilihan tuhan) dan lalu kemudian dibukukan ilmu pengetahuan tersebut kedalam buku-buku yang lebih dikenal dangan alkitab.

Ilmu pengetahuan yang dibukukan yakni disebut Kitab samawi. Samawi artinya bersumber dari ilmu langit yang kesemuanya adalah murni ilmunya Tuhan. Jika segala ilmu yang ada di bumi ini adalah ilmunya Tuhan bahkan kalau di analogikan kalaulah seluruh lautan yang airnya menjadi tinta menuliskan ilmunya Tuhan maka sungguh tidak akan habis menuliskan ilmunya tuhan walau ditambah lagi, maka inilah hakekat dari ilmu pengetahuan yang harus terus dipedomani oleh manusia. 

Masing-masing agama mulai agama yang dianut oleh kaum nabi ibrahim, nabi musa hingga nabiyullah Muhammad, kitab-kitab yang diturunkan tuhan adalah memiliki isi dan materi yang sama, yakni sama-sama mengajarkan ilmu ketuhanan (tauhid) dan ilmu-ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan langit(tuhan) dan tentunya ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan manusia (makhluk) seluruh alam.

Tentu isi dari kitab samawi tersebut adalah hakikatnya perkataan/perintah (Tuhan), maka ketika disampaikan dengan diksi yang tepat akan mengena lah kepada hati sanubari manusia pendengarnya.

Kitab yang diturunkan kepada Muhammad (rasul) misalnya, ketika beliau membacakan kalimat-kalimat quran yang mengandung ilmu pengetahuan. Dibaca dengan kesungguhan dan dengan kefasihan ditambah lagi suara merdu yang berasal dari manusia mulia utusan Tuhan maka bertambah sahdu lah kalimat-kalimat tersebut terdengar.

Kekhidmatan ketika melantunkan atau mendengarkan kalimat-kalimat tuhan ini lah yang membuat tambah khusyu dan tambah yakin akan kebenaran ajaran yang dibawa oleh Muhammad sebagai rasul utusan tuhan.

Dari Al-Barra` bin 'zib -radiyallahu 'anhum-, "Bahwasanya Nabi -sallallahu 'alaihi wa sallam- sedang dalam perjalanan, lalu beliau melaksanakan salat Isya. Di salah satu rakaatnya beliau membaca surah At-Tin. Aku tidak pernah mendengar seorang pun yang suaranya atau bacaannya lebih indah dari beliau."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline