Lihat ke Halaman Asli

Dulu Pembantu Rumah Tangga dan Tukang Parkir, Sekarang Menjadi Seorang Menteri

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah ini teradi pada tahun 1960-an di jakarta. Seorang anak smp yang tinggal di Tanjung Priok, Jakarta Utara, harus bekerja keras menjadi seorang pembantu rumah tangga sekaligus berkeliling sebagai pedagang rokok asongan di pangkalan becak dan ojek, untuk membayar biaya sekolahnya karena ia di lahirkan dari keluarga yang tidak mampu.

Untuk menghemat ongkos sering kali ia harus pulang sekolah dengan menumpang kereta gerbong pembawa tangki minyak, dari Kemayoran ke Stasin Tanjung Priok, walaupun ia harus menunggu berjam-jam sampai kereta lewat. Keterbatasan uang membuatnya harus puas dengan makanan seperti bulgur dan nasi merah. Beratnya kehidupan tak menyurutkan cita-citanya untuk bisa sukses, agar dapat mengangkat harkat dan martabat orang tuanya kelak. Ia melanjutkan sekolahnya di SMA 13, Tanjung Priok, dan harus bekerja ekstra menjadi tukang parkir di Bioskop Taruna Jaya, setiap sore setelah pulang sekolah jam 17.00 dan terkadang sampai dini hari pukul 01.00.

Setelah lulus SMA, ia ingin meneruskan kuliah namun karena terbentur biaya, ia memutuskan harus bekerja dahulu. Ia pun melamar pekerjaan dan setiap tes ia selalu lulus. Padahal menurutnya ia bukan seseorang yang cerdas, IQ-nya pun hanya rata-rata namun dengan ketekunannya dan tidak lupa selalu dekat dan berdoa kepada Tuhan ia bisa mencapai hasil yang maksimal.

Perusahaan pertama kali ia bekerja di PT Gaya Motor, di Pasar Ulang Plumpang bagian material handling . Namun ternyata ia bertugas menggotong-gotong barang dan bongkar muat peti emas. Ia pun menyisihkan uang gajinya untuk kursus Bahasa Inggris. Kemudian ia bertemu dengan Drs.Supomo yang memiliki kantor akuntan yang mendidik lulusan SMA dan Sarjana, untuk di latih menjadi auditor atau akuntan publik, menjadi technical assitance . Ia pun pindah bekerja dengan Drs.Supomo, gaji pertamanya sekitar Rp 35.000,- setelah Ia bekerja di kantor akuntan dari level paling bawah hingga manajer, Ia pun mengambil kuliah malam di Universitas Jayabaya mengambil jurusan akutansi.

Lulus kuliah akutansi, ia mengambil program extention ekonomi di Universitas Indonesia. Pergaulannya di kalangan elite membuat networkingnya semakin meningkat dan percaya diri. Ia berpindah pekerjaan di sekotor jasa keuangan pada perusahaan joint venture selama empat tahun, kemudian Ia pindah ke investment bank , mulai dari operasional manager . sampai direktur sekitar 1991, setelah punya pengalaman sebagai akuntan, management consultan, investment banker, kemudian masuk sector real.

Suatu hari ia berkenalan dengan Arifin Panigoro, pemilik PT Medco Energy salah satu perusahaan energi terbesar di Indonesia. Melihat profesialisme dan karakter yang mulia, Arifin Panigoro pun mengajaknya bergabung di perusahaannya sebagai direktur keuangan. Karena kerap kerja hingga larut malam bahkan sabtu dan minggu sekalipun, pada Tahun 1996 Ia meraih penghargaan sebagai The Best CEO of The Year , pria berdarah jawa dan banten ini juga meraih gelar MBA pada Indonesian school of Management and Amsterdam School of Management. Di Medco Ia mendapat gaji Rp. 500.000.000,-/bulan! Karena sederet prestasi nya membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memilihnya menjadi Menteri Negara BUMN, ya Ia adalah Sugiharto. Anak mantan pembantu rumah tangga dan tukang parkir itu, kini menjadi salah satu pemimpin di negeri ini. Setelah pensiun menjadi Menteri BUMN, ia menjadi Preiden Komisaris Pertamina dn memiliki beberapa perusahaan lainnya.

Pesan Moral

·Bagaimanapun sulitnya keadaan saat ini,terus pupuklah cita-cita. Fokus pada solusi masalah. Kerja keras dan disiplin

·Networking sangat penting, jika Anda tidak memliki networking yang luas maka akan sulit untuk mengembangkan karir atau bisnis Anda

Ir Hamry Gusman Zakaria

www.SekolahBisnis.net

www.HamryGusman.com

I

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline