Rabu, 28 Agustus 2024, Dua guru Ekonomi MAN 2 Bantul, Mas Indah Murdaningrum dan Fitria Endang Susana, ikut serta dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ekonomi Madrasah Aliyah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Madrasah Aliyah Negeri 2 Bantul dengan mengusung tema yang sangat relevan dengan perkembangan pendidikan saat ini, yaitu "Teknologi Pembelajaran Berbasis AI Guna Mendukung Pembelajaran di Era Kurikulum Merdeka."
Kegiatan MGMP ini dihadiri oleh puluhan guru Ekonomi dari berbagai madrasah aliyah di Yogyakarta, yang semua memiliki tujuan yang sama: untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di era Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka, yang telah diterapkan secara bertahap di Indonesia, menekankan pada pembelajaran yang lebih fleksibel dan berpusat pada kebutuhan siswa. Dalam konteks ini, pemanfaatan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), menjadi semakin penting.
Sabar Nurohmah, seorang Dosen S2 Pendidikan Fisika UNY serta pakar di bidang teknologi pendidikan, menjadi narasumber utama dalam kegiatan ini. Dalam presentasinya, Sabar menjelaskan secara mendalam tentang berbagai aplikasi teknologi AI yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas. Sabar menekankan bahwa AI bukan hanya alat bantu, tetapi juga merupakan inovasi yang dapat merevolusi cara guru mengajar dan siswa belajar.
Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Sabar adalah bagaimana AI dapat digunakan untuk menciptakan materi pembelajaran yang adaptif. Dengan teknologi ini, guru dapat merancang materi yang dapat disesuaikan secara otomatis berdasarkan kemampuan dan kebutuhan masing-masing siswa. Hal ini tentu sangat mendukung prinsip diferensiasi yang menjadi salah satu pilar dalam Kurikulum Merdeka.
Selain itu, Sabar juga menunjukkan bagaimana AI dapat membantu guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran secara lebih objektif dan efisien. Dengan bantuan AI, proses penilaian tidak lagi memerlukan waktu yang lama, dan hasilnya bisa lebih akurat. Ini tentu sangat membantu para guru dalam mengidentifikasi area yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari siswa, sehingga intervensi bisa dilakukan secara tepat waktu.
Mas Indah Murdaningrum, salah satu peserta dari MAN 2 Bantul, mengungkapkan bahwa kegiatan MGMP ini sangat memberikan wawasan baru tentang bagaimana teknologi AI dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran sehari-hari. "Sebagai guru, kami dituntut untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Kegiatan ini membuka mata saya bahwa AI dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa teknologi AI memungkinkan guru untuk memberikan pembelajaran yang lebih personalisasi. "Setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda, dan dengan AI, kami bisa memberikan materi yang sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar mereka. Ini sangat sejalan dengan prinsip Kurikulum Merdeka yang menekankan pada pembelajaran yang berpihak kepada siswa," tambahnya.
Fitria Endang Susana, yang juga guru Ekonomi di MAN 2 Bantul, menyampaikan hal serupa. Ia melihat potensi besar dari AI dalam membantu guru dalam berbagai aspek pembelajaran, mulai dari perencanaan hingga evaluasi. "Teknologi AI bisa menjadi asisten yang sangat membantu dalam memantau perkembangan belajar siswa. Dengan data yang dihasilkan oleh AI, kita bisa membuat keputusan yang lebih tepat dan berbasis bukti dalam memberikan dukungan kepada siswa," katanya.
Fitria juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara sesama guru dalam mengimplementasikan teknologi ini. "Dengan adanya kegiatan MGMP seperti ini, kami bisa saling berbagi pengalaman dan belajar dari satu sama lain. Ini sangat penting agar kita bisa menerapkan teknologi AI secara efektif di kelas masing-masing," pungkasnya.