Bantul (MAN 2 Bantul)- Kegiatan belajar mengajar paska lebaran telah dimulai. Di hari pertama masuk (22/04/2024) MAN 2 Bantul melaksankan kegiatan apel pagi dan dilanjutkan syawal dengan segenap civitas akademi pendidikan. Selaku pembina apel Waka Sarpras Muh Masruri menandaskan, bahwa dengan momentum syawal peserta didik diharapkan punya semangat baru untuk menuntut ilmu demi meraih cita-cita dan tetap selalu tawaduk pada bapak ibu guru.
Pasca libur panjang dua minggu lamanya, peserta didik dan guru perlu beradaptasi dengan lingkungan madrasah. Terutama peserta didik memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri kembali dengan rutinitas belajarnya di madrasah. Libur panjang disinyalir bisa mengakibatkan penurunan konsentrasi dan motivasi peserta didik dalam belajar. Oleh karena itu, selain dukungan dan motivasi dari guru agar peserta didik dapat kembali fokus dalam KBM, saran dan prasaran yang mendukung KBM juga perlu dipersipakan. Salah satunya adalah peran koperasi sekolah yang menyediakan peralatan tulis, makanan, dan jajanan bagi peserta didik.
Diawal masuk sekolah, koperasi MAN 2 Bantul berbenah diri untuk menyambut peserta didik kembali ke bangku sekolah. Sebagai pengelola koperasi, Bela melakukan pengecekkan menginventaris ketersediaan stok barang dagangan baik yang berada di toko maupun di gudang. Mas Indah selaku pengurus koperasi setelah menerima laporan dari pengelola koperasi segera menghubungi beberapa reseller yang sudah bekerjasama dengan madrasah untuk segera mensupplay memenuhi permintaan koperasi. Mulai dari peralatan tulis, sembako, jajanan ringan hingga ice cream dll. Koperasi MAN 2 Bantul ini juga mewajibkan bapak ibu guru dan karyawan terutama yang PNS untuk wajib belanja setiap bulannya, sehingga koperasi selain menyediakan kebutuhan peserta didik juga menyediakan kebutuhan bapak ibu guru berupa sembako. Seperti gula pasir, minyak, kecap, tepung, sabun, sampo, pasta gigi dll.
"Alhamdulillah dengan adanya koperasi ini para peserta didik banyak terbantu dalam kegiatan belajar mereka, terutama dalam hal pemenuhan peralatan tulis menulis, peserta didik tidak harus ijin keluar madrasah untuk membeli buku atau pulpen, yang mana akan memakan waktu lebih banyak" tutur Mas Indah. Dengan adanya wajib belanja Bapak Ibu guru dan karyawan juga sangat terbantu akan kebutuhan sehari- harinya. Mengingat mereka juga pulang sampe sore sehingga tidak sempat untuk berbelanja di toko.
Kontributor : Mas Indah M
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H