Dalam upaya untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik, Tujilah, S.Pd guru Fisika MAN 2 Bantul menggunakan aplikasi PHet dalam proses belajar mengajarnya. PHet sendiri merupakan sebuah aplikasi simulasi yang memungkinkan siswa untuk memahami konsep-konsep fisika dengan lebih mudah dan mendalam.
Saya melihat potensi besar dalam aplikasi ini untuk membantu siswa memahami konsep-konsep fisika terutama dalam hal energi, jelas Tujilah menjelaskan alasannya memilih aplikasi PHet. Dengan simulasi yang realistis, siswa dapat mengalami sendiri bagaimana pembangkit listrik tenaga air dan panas bumi bekerja, tambahnya.
Salah satu aspek yang mempermudah implementasi aplikasi ini adalah ketersediaan ponsel pintar hampir semua siswa. Hampir semua siswa memiliki HP, sehingga mereka dapat dengan mudah membuka aplikasi PHet dan mengikuti simulasi yang saya berikan dalam pembelajaran, dalam keterangan tambahan Tujilah.
Dampak dari penggunaan aplikasi PHet dalam pembelajaran energi sangatlah signifikan. Para siswa menjadi lebih terlibat dan antusias dalam proses belajar, serta lebih mudah memahami konsep-konsep yang kompleks. Saya merasa lebih akrab dengan materi energi setelah menggunakan aplikasi ini. Saya bahkan bisa memvisualisasikan bagaimana energi dibangkitkan melalui pembangkit listrik tenaga air dan panas bumi, ungkap Nadia, salah satu siswa kelas 10.
Dengan dedikasi dan inovasi, MAN 2 Bantul terus memperkuat reputasinya sebagai lembaga pendidikan yang progresif dan inovatif. Guru-guru lainnya diharapkan akan mengikuti jejak Tujilah, S.Pd dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Kontributor : Tujilah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H