Tangsel
Tidak lama lagi Tangerang Selatan akan mkin nyaman untuk menjadi tempat tinggal. Banyak perubahan positif sedang dan sudah dilakukan.
Contoh nyata yang terlihat kasat mata beberapa hari belakangan ini terkait dengan minuman keras atau miras. Yang satu ini sering menjadi penyebab permasalahan sosial baik di keluarga sendiri maupun lingkungan, serta permasalahan keuangan juga.
Selain itu tidaklah cocok dengan motto kota Tangerang Selatan Modern, Cerdas dan Religius. Akan sangat kontradiksi dan menjadi pertanyaan tersendiri jika Tangsel masih memegang teguh motto tersebut namun miras masih berkeliaran dijual dengan bebas.
Instansi yang menjadi penanggungjawab untuk memberantas miras ini Satuan Pamong Praja disingkat Satpol PP Tangsel yang terdiri atas segelintir orang dengan nyali sangat tinggi.
Bagaimana tidak bicara miras itu bicara industri milyaran rupiah uang yang masuk ke produsen serta pengedarnya. Tentu saja akan ada segala upaya yang ditempuh demi melancarkan peredaran miras di kota Tangerang Selatan ini.
Kabar baiknya satuan tugas Satpol PP yang dipimpin oleh Kepala Bidang Penertiban Hiburan dan Protokoler H.Oky Rudianto yang diawasi oleh penyidik bapak Sapta, didukung olehKasie Pranajaya serta Taufik Hidayat, pelaksana Basuki dan sejumlah petugas lapangan Satpol PP, tak gentar sedikitpun untuk langsung menggerebek sejumlah distributor miras ini.
Sebanyak ribuan botol miras mulai dari harganya puluhan ribu rupiah hingga mencapai Rp 12 juta perbotolnya diangkut menggunakan kendaraan operasional dan diamankan di kantor Satpol PP yang terletak di Setu ( bersebelahan dengan kantor DPRD Tangsel).
Menurut Oky operasi ini sudah sesuai dengan perda dan Satpol PP tidak akan mundur sedikitpun walau ada yang berusaha untuk menygok petugas.