Lihat ke Halaman Asli

BBM Turun Dishub Tangsel Belum Berani Menurunkan Tarif Angkot

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14221812821648758401

Leguti – Tangsel

Sudah beberapa ini harga BBM jenis premium turun harga menjadi Rp 6.700 per-liter. Penurunan harga ini merupakan kebijakan pemerintah pusat dengan harapan dapat mengurangi beban masyarakat dan mengikuti penurunan harga minyak dunia.

Sayang penurunan harga BBM ini tidak diikuti juga dengan penurunan kebutuhan masyarakat seperti sembako dan angkutan umum. Terlebih angkutan umum seperti memiliki seribu alas an untuk tidak menurunkan harga.

Walau ditengah himpitan masyarakat yang belum memiliki transportasi pribadi seperti motor terus menerpa serta pemerintah tetap berupaya keras untuk mengurangi beban dengan menurunkan harga, namun pengusaha transportasi tetap tidak gubris menanggapinya.

Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan melalui Kepala Dinas Sukanta ketika ditemui di kantor Dinsosnakertrans menyebutkan bahwa organda tidak mau menurunkan harga karena adanya pertimbangan harga suku cadang yang tinggi sebagai penyebab utama tidak dapat menurunkan harga.

“ Pertimbangan organda suku cadang harus diturunkan dahulu untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Dishub tidak pernah menaikkan. Kami masih menunggu keputusan gubernur dan baru dibicarakan besok tanggal 22 Januari 2015 ini.” tegas Sukanta usai bertemu dengan Kepala Dinas Sosnakertrans H.Purnama Wijaya.

Terkait transportasi massal di Tangsel Sukanta menunggu keputusan Walikota untuk pelakanaannya. Dishub tidak mau gegabah dalam memutuskan dan menerapkan tanpa peraturan yang mendukung.

Saat hendak menaiki kendaraannya sempat ditanyakan penyantuman nama Sukanta sebagai calon sekda Tangsel, beliau menegaskan bahwa itu hak preriogratif Walikota dan tidak pernah mengajukan diri mendaftarkan ebagai calon Sekretaris Daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline