Lihat ke Halaman Asli

Dinas Sosial Tangsel Terdepan Membantu Orang Terlantar

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14226245721800295083

Leguti – Tangsel

Beraneka ragam kehidupan masyarakat dengan ragam permasalahan tentu saja memiliki pengaruh tersendiri bagi suatu kota. Terlebih lagi kota tersebut mengalami kemajuan ekonomi yang pesat.

Kota Tangerang Selatan tidak terlepas dari permasalahan tersebut terutaman permasalahan social. Diantaranya menyangkut orang-orang terlantar yang membutuhkan bantuan dan dukungan pemerintah kota.

Seringnya kasus orang terlantar yang membutuhkan bantuan baik itu untuk bantuan memulangkan mereka ke kampung halaman maupun bantu meringankan biaya kesehatan saat berobat terutama bagi penduduk Tangsel, mengandalkan Dinas Sosial dalam memberikan solusi.

Belum lama ini terjadi kasus dimana seorang wanita penduduk Tangsel ditelantarkan oleh suami ketiga ( pernikahan ketiga ) melahirkan bayi cantik di sebuah rumah sakit di bilangan Lengkong Gudang. Namun karena biaya persalinan yang cukup besar yaitu Rp 8 juta wanita tersebut kebingungan.

Rumah Sakit tersebut meminta Dinas Sosial Tangsel untuk membuatkan rekomendasi tidak mampu dengan tembusan ke Dinas Kesehatan, supaya biaya persalinannya dibayarkan oleh Dinas Kesehatan Tangsel.

Setelah meninjau dan mempelajari permohonan tersebut Kasie Sosial Anak, Orang Terlantar dan Lanjut Usia Teddi Dharmadi kemudia membuatkan rekomendasi tidak mampu atas dasar orang terlantar yang tembusannya ke Dinas Kesehatan.

Dasar surat rekomendasi ini dipergunakan rumah sakit untuk melepas sang pasien yang kemudian nantinya Dinas Kesehatan dapat mengganti biaya persalinan karena memang menjadi tugas Dinas Kesehatan yang akan mengganti biaya.

“ Kami membuat rekomendasi ini atas dasar kemanusiaan dank arena wanita tersebut termasuk orang terlantar. Namun Dinas Sosial tidak mengeluarkan biaya persalinan karena itu merupakan kewajiban Dinas Kesehatan. “ ujar Teddi saat ditemui di kantor.

Beratnya tugas Dinas Sosial yang digabungkan dengan Ketenagakerjaan dan Transmigrasi belum lagi tidak adanya panti serta anggaran memadai ( hanya sekitar Rp 9 Milyaran untuk 3 Dinas ) membuat sulit untuk memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat tidak mampu.

Sudah saatnya pemerintah kota dalam hal ini Walikota Tangerang Selatan untuk memecah Dinsosnakertrans menjadi 3 Dinas yang berdiri sendiri dan membuat panti bagi kota Tangsel supaya dapat memaksimalkan kinerja dan lebih banyak masyarakat miskin terlayani.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline