Lihat ke Halaman Asli

MamikSriSupadmi

Wiraswasta

Komunikasi Dua Arah Saling Support Hobbi; Siapa Tahu Ada Rezeki

Diperbarui: 26 September 2022   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sudah kodratnya perempuan dan laki laki mempunyai kegemaran tertentu yang berbeda dengan sifat condong atau  berlebih yang disebut sebagai hobbi. Karena kegemaran ini sifatnya harus tersalurkan, maka perlu pasangan membangun keterbukaan, komunikasi dua arah agar merasa nyaman dengan hobbi masing masing. Hobbi sering dibedakan bersifat hobbi murah meriah dan hobbi mahal. 

Hal ini ada hubungannya dengan dikondisikan dengan keuangan keluarga. Ada juga hobbi yang dianggap menghabiskan waktu. Tentu saja ini berdampak pada kualitas kebersamaan dalam keluarga.

Untuk hobbi yang sifatnya memerlukan biaya pasangan harus mensupport dengan mengakali sumber dana yang dibutuhkan. Kadangkala komitmen menabung juga diperlukan untuk hobbi membeli / mengkoleksi sesuatu atau barang tertentu. 

Sebut saja hobbi aksesoris otomotif, membeli barang branded , travelling luar kota dengan akomodasi penunjang dan barangkali ada yang belum saya sebutkan? Kalau hobbi makan enak dengan kualitas bahan masakan yang premium, ini sih hobbi mayoritas dimana semua anggota keluarga juga wajib mencicipi untuk menciptakan kebersamaan.  

Selangkah lebih kreatif lagi, masing masing pasangan harus bisa menjadi partner bahan informasi dan pertimbangan untuk penyaluran hobbi. Jadi tidak sekadar memaklumi dan memahami saja.  Akan lebih bahagia dan mendorong keterbukaan yang lebih apabila  pasangan bisa mengimbangi dan menjadi partner penyelaras hobbi.

Akhirnya  sesama pasangan akan saling menghargai dan tidak semau gue saja dalam menyalurkan hobbi. Tidak ada yang merasa diatur atur dan dibatasi karena hobbi kadang juga bersifat me time alias relaksasi pikiran. Dengan begitu, pasangan akan tetap produktif dan giat bekerja. Tangging jawab utama tetap dijalankan dengan hati semangat.

Hobbi juga kadang bisa berujung nilai ekonomi alias menghasilkan cuan. Sebut saja hobbi memasak, memelihara burung dan unggas, atau jasa titipan untuk mereka yang sering belanja oleh oleh kekota tertentu.  Tambahan penghasilan yang didapat bisa untuk mengongkosi atau biaya hobbi selanjutnya. 

Dan tentu saja ada komitmen pasangan tidak berkeberatan dengan pemanfaatan penghasilan tambahan tersebut. Sesekali membelikan pasangan tercinta barang favoritnya atau hadiah dari penghasilan plus berhobi ini akan menambah keharmonisan dan kemesraan pasangan dalam menjalani biduk rumah tangga.

Jadi, tidak perlu ragu mensupport hobbi pasangan ya. Lakukan dengan komunikasi dua arah untuk saling percaya, lebih bisa memahami dan mengerti. Padukan hobbi masing masing agar tetap selalu ada kebersamaan .Tanamkan tujuan dalam komitmen keluarga bahwa pasangan kita adalah partner terhebat dan terbaik dalam memaklumi dan menikmati hobbi. Oke?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline