Menyetrika, pekerjaan penuh tantangan bagi ibu rumah tangga. (foto: Titin)
Sore itu selepas nonton Stand By Me, aku langsung bertanya kepada putraku,” Kalau bertemu Doraemon, mau minta apa?”
“Setrika ajaib yang bisa menyetrika sendiri dan melipat pakaian dengan rapi, biar Mama nggak capek lagi,” jawabnya.
Hiks. Tahu aja, jika menyetrika adalah pekerjaan paling berat yang harus dilakukan ibu rumah tangga. Apalagi yang tidak punya pembantu semacam aku. Dan pada musim hujan seperti sekarang ini, tantangan mencuci dan menyetrika baju semakin berat saja. Terutama dengan pakaian yang harus dipakai setiap hari seperti seragam sekolah anakku.
Aku menyediakan dua seragam putih untuk anakku. Saat musim panas itu tak masalah, meskipun setiap hari anakku ganti seragam, baju bisa dicuci dan langsung kering. Toh masih ada baju daerah dan seragam pramuka sebagai selingannya. Apalagi kalau di sekolahnya dia tak banyak berkeringat, bisa dipakai dua hari satu kali.
Musim hujan, baju lembap mengundang jamur. (foto: Titin)
Tapi ketika musim hujan, seragam anakku mesti diganti setiap hari karena kerap basah. Meskipun memakai payung dan jaket, tetap saja basah. Apalagi anakku pulang pergi memakai angkot. Lalu dari depan komplek ke rumah anakku masih harus berjalan 200 meter.
Ketika musim hujan, seragam yang basah itu tidak bisa langsung kering dan siap dipakai hari berikutnya. Terkadang, karena banyak kerjaan rumah tangga lainnya, kita jadi malas mengangkat jemuran. Dibiarkan selama beberapa hari, yang ada malah tumbuh bintik-bintik hitam di beberapa bagian baju seragam putih. Hiiy, jamur.
Untuk mengakali jamur di seragam tersebut, aku mulai memakai mein cuci yang ada pengeringnya. Walau hasilnya, pakaian tak sekering bila dijemur di bawah matahari, tapi lebih baik ketimbang pakai mesin cuci tanpa pengering. Pakaian kemudian dijemur diangin-anginkan karena di luar pun berabe karena hujan.
Lalu, kunci lainnya adalah ketika menyetrika seragam sekolah anakku itu. Aku senantiasa memakai Kispray saat menyetrika. Bagiku, Kispray itu seperti pasangan paling klop dengan setrikaan. Setidaknya ada empat hal yang bikin aku memilih Kispray untuk menemani saat menyetrika.
Pertama, Kispray membuat seragam anakku lebih cepat licin ketika disetrika, mengusir bau lembap karena membuat seragam sekolah anakku jadi wangi, dan seragam sekolah anakku jadi lebih halus kainnya.
Kedua, Kispray mengandung anti kuman yang membantu melenyapkan kuman penyebab bau apek dan mencegah datanganya titik-titik hitam jamur.
Ketiga,Kispray praktis karena sudah tersedia bentuk botol yang tinggal semprot. Bisa juga membuat sendiri dengan membeli yang rencengan (hanger). Yang rencengan tinggal diisi air ke dalam botol yang isinya sdah hais.
Keempat, kalau tak mau repot membuat campuran, cukup membeli Kispray ukuran pouch yang tinggal menuangkan ke botol yang sudah habis isinya.
Aku menggunakan Kispray tak hanya untuk seragam sekolah, tapi juga pakaian lainnya. Kecuali untuk beberapa kain yang benar-benar ekstra perawatannya seperti sutera.
[caption id="attachment_384738" align="aligncenter" width="344" caption="Kispray selalu masuk daftar belanja bulanan kami. (foto: Titin)"]
[/caption]
Ya, kalau dulu-dulu musim hujan datang bikin ibu rumahtangga macam aku kelimpungan, sekarang lebih tenang karena hadirnya Kispray. Dan seragam sekolah anakku masih bisa cuci kering pakai tanpa takut jamuran.
Aku percaya benar, jika seragam sekolah anakku bersih dan harum, maka dia akan lebih percaya diri saat di sekolah. Terutama di depan para guru yang biasanya sangat perhatian dengan penampilan murid di sekolahnya. Rasa percaya diri anakku bisa dilihat dengan semangatnya bersekolah serta prestasinya di sekolah sebagai siswa yang selalu ranking pertama di kelas. Tentu aku sebagai ibunya, akan selalu melakukan apapun yang membuat anakku berprestasi.
Temasuk penampilannya, tentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H