Lihat ke Halaman Asli

Kristenisasi dan Oknum Islam

Diperbarui: 20 Juni 2015   05:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya adalah pemuda yang hidup dalam keluarga yang berbeda-beda agama, orangtua saya muslim, nenek saya katholik, bibi saya kristen. Saya sendiri semenjak SMA sudah tinggal bersama nenek. Saya sekolah di salah satu SMA katholik di Jogja, lewat ini saya menjadi faham dengan ajaran katholik.

Kemarin saya membaca satu artikel tentang kristenisasi dan banyaknya muslim yang murtad. Kalau benar di Indonesiajumlah muslim yang murtad setiap tahun semakin meningkat, apa sih penyebab utamanya?

Menurut saya penyebab utamanya adalah kekerasan dalam islam. Ya, saya sendiri mengakui ini. Saya merenung, kenapa islam cenderung keras dan brutal, tentu saja tidak semuanya, tapi ormas-ormas islam saja sudah sangat menjatuhkan citra islam sendiri. Mungkin menurut oknum tersebut, dengan melakukan intimidasi, kekerasan dan pengkafiran terhadab agama lain akan membuat orang-orang takut untuk mendekat atau mengikuti agama tersebut.

Yang terjadi bagaimana? Malah sebaliknya. Manusia mempunyai hati nurani, termasuk orang-orang dalam islam. Sudah sangat pasti ada sebagian muslim yang merasa kasihan terhadap agama kristen dan menyalahkan oknum-oknum dari agama islam. Menurut saya ini adalah fase awal kristenisasi itu sendiri. Mereka mendekat ke orang-orang kristen korban kekerasan, menolong mereka, dan akhirnya rasa iba menguasai dirinya.

Tujuan oknum-oknum ini menggunakan kekerasan itu apa? Menurut logika saya mungkin oknum ini ingin supaya tidak ada lagi orang-orang yang masuk ke agama kristen. Dengan kekerasan mereka mencoba menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan untuk mengikuti agama kristen. Tapi apa hasilnya? Malah sebaliknya bukan, kristen semakin berkembang, banyak muslim yang murtad.

Sebaiknya oknum-oknum ini ganti strategi dalam melawan kristenisasi. Cobalah menawarkan kedamaian dalam islam, tinggalkan pedang dan bubuk mesiu itu. Bukankah perang dalam islam hanya dilakukan jika kita terancam? Dengan jalan damai menurut saya akan lebih efektif, dan tidak melanggar perintah agama bukan? jika agama lain menawarkan kedamaian dan ternyata sukses, kenapa agama kita tidak menawarkan kedamaian yang lebih sempurna.

Manusia semakin pintar, tekhnologi semakin merata. Satu tindak kebaikan atau kejahatan akan sangat mudah menyebar beritanya. Kalau berita tentang kekerasan-kekerasan itu merugikan kita, kenapa kita masih melakukannya?

Maaf jika tulisan saya kurang berkenan, ini hanya curahan hati, tidak usah dipermasalahkan. Maaf juga kalau tulisan saya kurang berbobot, masih belajar coy J

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline