Lihat ke Halaman Asli

Mama Totik

Bincang Ringan di Ruang Imaji

1 dari 4 Penderita Covid-19 Tanpa Gejala, Apa yang Harus Dilakukan?

Diperbarui: 8 April 2020   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dr.Robert Redfield , director of he Centers for Disease Control and Prevention Sumber : https://www.npr.org/

Setidaknya sekarang ini hampir sepertiga penduduk bumi di "lockdown" oleh masing-masing otoritas negerinya. Mengingat betapa menularnya Covid-19 ini. 

Menurut Dr. Robert Redfield, direktur CDC USA, satu dari 4 orang atau 25 persen orang yang terinfeksi virus corona baru tidak menunjukkan gejala sakit apapun tetapi masih dapat menularkan penyakit tersebut kepada orang lain.

Redfield pada hari 31 Maret 2020 mengatakan kepada NPR bahwa "Kami cukup banyak mengkonfirmasi adanya sejumlah besar orang yang terinfeksi tapi tidak menunjukkan gejala." (Selanjutnya saya tulis sbg carrier)  

Carrier ini, menurut Dr.Redfield , kemungkinan besar berkontribusi terhadap cepatnya penyebaran virus corona di seluruh dunia (Sebagaimana data global diketahui, jumlah kasus yang dikonfirmasi telah melewati 1 juta minggu ini ) dan merupakan tantangan tersendiri bagi para ahli untuk menilai tingkat sebenarnya dari pandemi.

Stephen Morse epidemiologis dari  Columbia University  mengatakan "Kami tidak bisa menghitung semua kasus asymptomatic di luar sana dan hanya bisa mentabulasi mereka yang  di rumah sakit".

Penularan asimptomatik ini tentu bukan pertanda baik bagi upaya penahanan global, seperti yang baru-baru ini ditulis Bill Gates dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine.

"Ini artinya COVID-19 akan jauh lebih sulit untuk dibendung daripada MERS atau SARS, yang deteksi penyebarannya  jauh lebih efisien karena  hanya oleh orang yang bergejala," kata Gates. 

Apa yang perlu kita ketahui tentang penularan asimptomatik dan presimptomatik

Konfirmasi pertama bahwa virus corona baru dapat ditularkan oleh carrier muncul di bulan Februari, ketika sebuah studi kasus menyatakan adanya seorang wanita berusia 20 tahun dari Wuhan, Cina, yang menularkan virus corona ke lima anggota keluarganya,  tetapi tidak pernah secara fisik merasa sakit.

Laporan WHO tentang covid-19 yang terbit pada bulan Februari, menemukan beberapa contoh,  di mana seseorang yang dites positif tidak pernah menunjukkan gejala apapun. Sebagian besar orang yang tidak menunjukkan gejala pada tanggal diagnosa mereka (jumlah relatif kecil saat itu) gejalanya muncul kemudian.

"Proporsi infeksi yang benar-benar asimptomatik tidak jelas tetapi tampaknya relatif jarang," tulis para penulis laporan.

Dalam studi WHO, 75 persen orang di China yang pertama kali diklasifikasikan sebagai asimptomatik kemudian mengalami gejala, ProPublica melaporkan. Itu berarti, secara teknis, "transmisi presimptomatik" mungkin umum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline