Lihat ke Halaman Asli

Mama Totik

Bincang Ringan di Ruang Imaji

Mengenang Zaha Hadid

Diperbarui: 2 April 2016   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumat pagi (1/4/2016) sebelum subuh, saya membuka akun weibo milik saya. Sebagai penggemar segala hal berbau korea, jepang dan china, saya memang punya akun weibo untuk menyimak apa yang terjadi di belahan lain benua Asia itu. Meskipun nggak mengerti satu pun huruf china, saya tetap rutin membuka, membaca artikel unggulan atau unik dengan bantuan goggle translator dan mengumpulkan gambar yang menarik.

Satu hal yang langsung menarik perhatian saya pagi itu, tulisan “Great Loss” dan emotikon menangis di banyak akun weibo. Ternyata, pada tanggal 31 Maret 2016, Zaha Hadid, arsitek wanita berdarah campuran Inggrish – Irak, telah meninggal dunia karena serangan jantung di rumah sakit Miami, USA. Zaha meninggal dunia pada usia 65 tahun.
Zaha Hadid ( 31 Oktober 1950 - 31 Maret 2016 ) Sumber : Weibo

Pada tahun 2004, Zaha menjadi arsitek wanita pertama pemenang penghargaan Pritzker Arcitecture Prize untuk Arsitektur. Banyak orang menyebutnya sebagai Pulitzer Prize di bidang Arsitektur. Penghargaan itu sangat layak diberikan karena dari tangan dinginnya, Zaha telah menghasilkan karya-karya terkenal. Antara lain Beijing Galaxy SOHO. Bridge Pavillion, London Aquatics Centre, Guangzhou Grand Theater dan masih banyak lagi.

Zaha yang dilahirkan dengan nama lengkap Zaha Mohammad Hadid, pada 31 Oktober 1950 di Bagdag,Iraq itu semula belajar matematika di American University of Beirut tapi kemudian pindah ke London untuk belajar arsitektur di Architectural Association School of Architecture.Zaha lahir dari keluarga Muslim kelas atas di Irak. Ayahnya, Muhammad Al-Hajj Husayn Hadid, pengusaha kaya raya dari Mosul, Irak, sekaligus pendiri Partai Nasional Demokrasi di Irak.

Zaha memiliki gaya khas dalam setiap karyanya. Dia menerapkan gaya neo futuristik yang diwujudkan dalam bentuk lengkungan dan bentuk-bentuk geometris yang terfragmentasi. Gayanya sangat unik, membawa pembaharuan melawan kehidupan modern yang "kaku", yang akan diwadahi dalam karyanya.

Saya tidak akan banyak menulis tentang prestasinya, sudah banyak tulisan tentang itu termasuk berbagai kritikan padanya di media, termasuk kompasiana.
Saya lebih ingin mengajak pembaca mengenang beberapa  karya-karyanya yang spektakular.

Beijing Galaxy SOHO

Sumber : http://morfae30.rssing.com

Beijing Galaxy SOHOSumber : Weibo

Beijing Galaxy SOHO Sumber : http://thesuperslice.com

The Zaragosa Bridge PavillionSumber : Weibo

The Zaragosa Bridge PavillionSumber : http://www.e-architect.co.uk

The Zaragosa Bridge Pavillion Sumber : https://archinopticondotcom.files.wordpress.com

Guangzhou Grand Theatre Sumber : Weibo

Guangzhou Grand TheaterSumber : Weibo

Guangzhou Grand TheaterSumber : Weibo

[caption caption="ggt"]

Interior Guangzhou Grand Theater Sumber : http://www.thereference-online.com

London Aquatic Centre Sumber : http://eandt.theiet.org

London Aquatic Centre Sumber : http://eandt.theiet.org

Dongdaemun Design PlazaSumber : http://www.hustwit.com

Dongdaemun Design Plaza Sumber : www.fjaramillo.com 

Jika melihat karya-karyanya, tidak berlebihan yang mereka tulis di weibo, great loss, kehilangan besar. Tentu saja akun-akun weibo itu banyak menulis kesedihan mereka karena karya-karya Zaha sudah menghiasi dari Guangzhou, Beijing, Seoul dll. Tidak lama lagi sebenarnya Indonesia juga akan punya satu karya besar Zaha, Gedung Kesenian Jawa Barat, sebuah gedung konser bertaraf internasional. Tapi meskipun Zaha sudah tiada, firma arsitekturnya pasti tetap akan berjalan dan meneruskan visi desain ZH.

Saya malah sangat berharap, Indonesia sendiri suatu saat akan memiliki arsitek sekaliber Zaha. Banyak kok arsitek muda sangat berbakat di tanah air ini.
Arsitek wanita Muslim dengan banyak karya besar di dunia itu sudah tiada. Selamat jalan Zaha, beristirahatlah dengan damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline