malam berlari di atas rel
kantuk bersama gerbang terakhir
dilepas desir pohonan duka lampu stasiun
aroma besi berdecit ngilu
rasa berpisah
malam makin dalam
pelan bayangmu menjauh
tapi debar darah di dada makin dekat
tak pernah reda sepanjang rel
melintas sisa batas
senyum tetap kau gerai