Lihat ke Halaman Asli

Tetesan-tetesan Berkah

Diperbarui: 4 Desember 2015   17:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Awalnya pengap dan hampa mengerubungi dinding dan jendela

pusat asap berkabut begitu mengepul dan terkepung

keringat setetes demi setetes tumpah menyeruah dalam badan yang peluh

semua berkeluh dan mengeluh

yah sekali lagi semua berkeluh dan mengeluh

hampa...

panas...

gerah...

jarum jam terus saja berputar tanpa tahu badan ini sudah basah oleh peluh

jarum-jarum itu seakan berkata "Ah...kalian hanya menghabiskan waktu untuk mengeluh!!!"

satu menit...dua menit...tiga menit...2 jam...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline