Lihat ke Halaman Asli

Siti Nur Rahmah

Freelancer

Mencari Keseimbangan dalam Pernikahan, antara Teman dan Keluarga

Diperbarui: 18 April 2024   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: Kehidupan baru setelah menikah. (Sumber: Pixabay.com/Mohamed Chermiti)

Pernikahan adalah perjalanan yang penuh dengan komitmen, janji, dan tentu saja, perubahan. Namun, dalam dinamika hubungan suami-istri, terkadang terjadi ketidakseimbangan yang mencolok. 

Fenomena di mana suami lebih suka menghabiskan waktu dengan teman-temannya daripada bersama keluarganya menjadi topik yang menarik untuk dieksplorasi. Mari kita telaah lebih dalam.

"Waktu Nongkrong" yang Tak Terbatas

Banyak suami yang masih terjebak dalam kebiasaan nongkrong dengan teman-temannya sampai lupa waktu bahkan lupa mengabari istri di rumah. 

Mungkin bagi sebagian suami, waktu bersama teman-teman adalah momen untuk bersantai dan melepaskan diri dari tekanan sehari-hari. Namun, kadang-kadang hal ini diambil dengan terlalu berlebihan, menyebabkan keluarga terpinggirkan.

Apakah tak terpikirkan bahwa istri juga butuh bersantai dari pekerjaan rumah yang membosankan?

Liburan: Bersama Teman atau Keluarga?

Liburan adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua orang, tetapi bagaimana jika sang suami ternyata sudah merencanakan untuk pergi berlibur dengan teman-temannya daripada liburan bersama keluarga atau sekedar pergi makan di luar? 

Ironisnya, ketika istri mengajak liburan, sang suami seringkali menemukan banyak alasan untuk menolak. Bahkan, tidak jarang istri hanya diberi uang dan disuruh untuk pergi berlibur dengan anak-anak mereka sendiri.

Apakah ini tanda bahwa komitmen terhadap keluarga sudah redup? Ataukah hanya masalah prioritas yang salah?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline