Lihat ke Halaman Asli

Ciuman Berdarah

Diperbarui: 30 November 2018   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: vampire-1992.blogspot.com

Orang-orang yang melintas di depan kontrakan itu menutup hidung dengan jarinya. Jalannya melipir ke pinggir jalan, menjauh dari kontrakan itu. Bau busuk dan bau amis mengejar setiap orang yang melewati rumah kontrakan itu. Bau busuk itu terkadang hilang tertangkap angin. Lalu muncul dan mengejar lagi.

Tidak hanya itu. Ketika malam merayap. Terdengar suara perempuan menangis mengiris hati yang terdengar dari kamar atas kontrakan itu.  Seakan malam menghujam yang membuatnya tak kuasa menahan tangisnya.

Kalau sudah seperti itu, orang-orang yang mendengar tangisnya itu akan lari tunggang-langgang seperti dikejar anjing. Lupa apa yang dibawa. Tak ingat di depan ada apa. Semua diterjangnya.

Suatu malam, kontrakan sebelah yang terdengar suara tangisnya itu banyak orang berkerumun. Sayup-sayup terdengar orang yang meminta sesuatu.

"Di mana kaki saya? Dimana tangan saya? tolong temukan anggota tubuh saya," kata Lina meracau.

Orang-orang yang ada di kontrakan itu memegang tangan dan kaki Lina. Seorang yang dianggap orang pintar atau orang yang bisa tentang ilmu ghaib diundang untuk menangani Lina.

 "Siapa ini? Jangan ganggu Lina!" teriaknya sambil mencipratkan air ke wajah Lina. "Di mana kaki saya? Dimana tangan saya? tolong temukan anggota tubuh saya." Kata Lina sambil meronta. Ingin membebaskan diri.

Meskipun ada empat orang yang memegangi Lina, tapi tenaga Lina sangat luar biasa. Nyaris saja Lina lepas dari pegangan.

Orang pintar itu sekali lagi mencipratkan air dari mangkok ke wajah Lina sambil mulutnya tak henti-henti komat-kamit.  

"Siapa ini? Jangan ganggu Lina! Pergi jauh ke hutan!"
Kata orang pintar itu mengulang perintahnya. Lina hanya meronta-ronta tak menjawab. Orang pintar itu untuk kesekian kalinya mencipratkan air yang ada di mangkok.   

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline