Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Genshai

Diperbarui: 1 September 2018   04:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata ini asing bagiku,
Belum pernah ada yg memberitahu,
Dari guru agung atau buku-buku,
Sampai aspire datang menemuiku.

Begitu agung makna yg dikandung,
Sampai cinta tak terbendung,
Ingin menggali hingga sampai ujung,
Agar tak ada lagi tanya menggelantung.

Jika ada orang memberi nasi,
Itu namanya kebaikan hati,
Jika memberinya menyakitkan hati,
Itu bukan genshai sejati.

Kepada teman dan kerabat,
Selalu perhatian dan hormat,
Tak membedakan derajat,
Apalagi merendahkan martabat.

Menjadi genshai sejati,
Memandang manusia makhluk ilahi,
Tidak merendahkan harga diri,
Kepada sesama ciptaan robbul izzati.

Jika memandang diri berharga,
Kepada yang lain pun tak menghina,
Bagaikan emas bukan tembaga,
Menghormati sesama berlaku mulia.

1 Juli 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline