Lihat ke Halaman Asli

Kebebasan Bertindak dan (Ir)Rasionalitas: Kenapa yang Enak-enak itu (Kadang Perlu) Dilarang?

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Walikota New York Michael Bloomberg telah berkampanye tanpa kenal lelah melawan obesitas, melarang lemak yang disebut trans-fat di restoran dan memaksa rantai restoran untuk menambahkan informasi jumlah kalori di dalam menu-menu mereka. Usul terbarunya akan melarang minuman manis lebih dari 450 gram di restoran-restoran di kota, bioskop dan tempat-tempat lain di mana minuman dijual dalam jumlah besar."


~ Walikota New York Usulkan Larangan Jual Soda Ukuran BesarVoA Indonesia, 6 Juni 2012.

Jadi, usul apa-apaan lagi pak Walikota New York ini? Gak boleh beli Coca Cola dengan ukuran lebih besar dari 450 gram?  Kurang kerjaan aja begituan diatur...


Bukan (hanya) Coca Cola sih, tapi semua minuman manis (sugary drinks). Menurut artikel di VoA Indonesia itu, walikota New York Bloomberg (yes, in case you wondered, he is the one who owned bloomberg, yang nyediain data-data keuangan itu loh...), ini mengusulkan larangan penjualan minuman manis dengan ukuran lebih dari 450 gram di restoran, tapi tetap boleh dijual di convenient store, supermarket, dan toko lainnya. Jadi, tidak semua ukuran minuman dan tidak semua tempat dilarang menjual minuman manis ini, hanya terhadap ukuran tertentu dan di tempat tertentu saja.


Pasti ada alasan dan tujuannya dong?


Ya iya lah, minimal menurut mereka yang mendukung kebijakan ini. Artikel VoA Indonesia yang sama menjelaskan pendapat pejabat New York City yang mengutip sebuah studi pada tahun 2006 yang menyatakan bahwa minuman manis terkait dengan obesitas yang berkelanjutan dan meningkatnya risiko penyakit jantung dan diabetes. Dikutip pula pendapat ahli gizi Lebrun,

"Mengapa kita perlu 32 ons (907 gram) gula cair? Tidak ada nilai gizi di sana. Itu hanya memberi kita kalori berlebihan yang akan tersimpan sebagai lemak."

Dilanjutkan dalam artikel tersebut, banyak warga New York yang mendukung larangan tersebut, di tulis:

Seorang warga mengatakan, "Terus terang, saya kecanduan Coca-cola dan sekarang saya sulit untuk berhenti.”


Salah satunya mengatakan, "Saya benar-benar berpendapat itu ide yang baik. Karena saya sendiri kelebihan berat badan."

Para pendukung kebijakan ini juga mengutip data-data yang menyatakan bahwa obesitas merupakan masalah besar, literally, bagi warga Amerika Serikat. Dan pembatasan minuman manis diharapkan dapat berkontribusi mengurangi permasalahan obesitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline