DARA CINTA YUSUF
Di kemurnian Cinta bilangan atau usia tidak ada adanya.
ketika Usia melahap jasad julaikha ; ia terhuyung huyung bagai anjing gila di pinggiran kota yang terus mengaung Ketika Cinta meninggi bak Purnama.
Nampaklah di penglihatan Yusuf kilauannya di atas air laksana punggok coklat tua.
Bagai gemerincing lonceng istana
Sang raja berkata : Wahai dua insan pilihanku inilah saat yang gembira.
Sepercik air dari jemri indahnya mengangkat mutiara dari kedalaman Cinta.
Oh julaikha...
Oh julaikha...
Oh julaikha...
kau terlahir kembali dari rahim cinta bagai dara.
"Engkau tahu, Perlu waktu bagi Rusa menumpahkan Darah untuk mencium harum Kasturi"
by
Maman Abdurohman
Edisi Bilba