Lihat ke Halaman Asli

Bulu Merak yang Ternoda

Diperbarui: 16 Desember 2022   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


"Seumpama di atas altar putih dan sehelai bulu merak yang ternoda hitamnya tinta, aku menari bagai sang legenda Rumi, Dalam keramaian aku menyelinap lewat retorika perdebatan Hamid Ahmad, namun dalam keheningan kelu bisu melekat di lidahku."
Duhai Dzat yang menguasaiku bagaimana aku mengakrabimu?
"Aku tahu betapa bodoh dan hinanya aku, yang tidak seumpama eloknya putra Yaqub mentafsir mimpi, tidak seperkasa putra Imran yang menelan bara api, tetapi kumohon demi 'lauh-lauh rahasia cintamu yang berkilauan itu', jadikan aku sebutir diantara jutaan debu ceria di bawah sandal Al Mustafa."

by

Abdurohman Sani




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline