Lihat ke Halaman Asli

Kompasianer "Terbanyak"

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1291245088458848090

MU Cafe & Bar itu sungguh tampak semarak Indah, meriah dengan hiasan berwarna perak Kububuhkan tanda-tanganku di lembaran tak bercorak Ku hadir tuk menerima penghargaan Kompasianer “Terbanyak” Akupun duduk di meja bertaplak kotak Di meja kiri, ada kompasianer dari Gerombolan Kopral Poltak Di meja kanan, ada kompasianer dari Kerajaaan Ngakak Nun di pojokan, terlihat jajaran perangkat Desa Ngapak Tersenyum di pojok si penyanyi dangdut Rukmanak Berucap salam kenal-mengenal semanis martabak The special one pun tebar pesona ala burung merak Cubit-cubitan sama Bagi Ndang Ndak Sang Bagi bernostalgia tentang negara Anta Berantak Yang dibangun karena ada geliat memberontak Penduduk yang ramah, penuh kasih dan wangi semerbak Diikat pertalian indah berselendang ngakak “Aku ingat jaman dulu,” kata si Dudu sambil berbedak. “Tak ada kritik, cuma lagu dan suara terbahak-bahak”. “Kapan majunya, kalau begitu, Dudu?” tanya Mamak. “Hey, itu pertanyaanku, Mak,” kata Santani terbeliak. “Pertanyaanmu, yang diperuntukkan untukku, kan?” tanyaku berdecak. “Bagaimana engkau membiarkan gengmu berbuat dan berkehendak?” “Sementara engkau memasung Mamak bertindak?” Perih di hati tertusuk onak Aku paham bahwa tiap bunga berbeda kelopak Tapi adakah kita mau menerimanya secara bijak? Ada yang bangga menjadi bulan-bulanan ‘sekwilda(k)’ Ada yang gemes dipojokkan secara sepihak tiba-tiba ... Dan pemenang Kompasianer ‘Terbanyak’ adalah … Mamak!

♥♥♥

Sarimin: “Mak, Mak! Bangun! Mamak ngigo ya … kok dalam tidur baca puisi?” tanya Sarimin yang menguncang-guncang tubuh Mamak Ketol.

Mamak Ketol: “Apa? Jam berapa sekarang? Ini laptop siapa yang matiin?” tanya Mamak Ketol bingung.

Sarimin: “Dah jam 2 pagi. Sarimin yang matiin, Mak. Mamak kenapa? Ngga biasanya … mbiarin laptop nyala terus?”

Mamak Ketol: “Duh hari ini kan ulang bulan Mamak di Kompasiana yang ke-11, dan Mamak mau buat screenshot tulisan “ter-teran” untuk ilustrasi tulisan. Eh malah ketiduran,” jawab Mamak Ketol dengan culunnya.

Sarimin: "Mimpi apaan, Mak?"

Mamak Ketol: "Mimpi ultah ke-2 Kompasiana dan ketemu MM. Anehnya dia ngomong tentang ibu-ibu dari kampung kumuh, tapi ngga brani nunjuk idung Mamak."

Sarimin: *gubrak!* "Wakakakakakak ... sama juga bo ... " kata Sarimin sambil menutup mulutnya.

Catatan: Komentar di tulisan Seksualitas Perempuan: Sekilas Kajian Jender saat ini berjumlah 232. Silahkan baca artikel Mbak Hilda terkait dengan perempuan: 25 November Hari Eliminasi Kekerasan Terhadap Perempuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline