Lihat ke Halaman Asli

Mika: Lollipop

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hubunganku dengan Monika pun bubar. Aku terlalu angkuh untuk memintanya kembali. Aku cukup mengenal kerasnya hati Monika apabila dia sudah dikhianati. Monika pasti tidak akan memberikan kesempatan kedua padaku. Bubar ya bubar, tak ada waktu dan kesempatan untuk kembali. Tak ada yang perlu disesali. Titik! Life goes on. Sejak resmi hidup satu atap, kami sudah berkomitmen untuk total menghentikan swinger dan perselingkuhan. Terlebih setelah kami dikarunia anak, karena tak baik bagi perkembangan jiwa keturunan kami kelak. Karena anak-anakku lahir di Inggris, keduanya adalah warganegara Inggris dan mereka menjadi tanggung-jawabku sepenuhnya. Tapi aku yakin, Monika pasti kehilangan mereka. Begitu pun kedua putriku, pasti mereka merindukan ibunya. Curhatku pada Ibuku mengenai Monika hanya dibekali dengan salah satu ungkapan khas Lebanon yang dalam bahasa Inggris berbunyi: It is easier to be a happy bachelor for a year than a widower for a month. Sungguh, menjadi duda keren sangatlah nelangsa. Pesan Ibu sangat jelas, agar aku segera mencari pengganti Monika. [caption id="attachment_261621" align="aligncenter" width="500" caption="I went walking in with my mama one day. When she warned me what people say. Live your life until love is found. 'Cause love's gonna get you down. (Lollipop - Mika)"][/caption]

Sumber foto: Promo News

Aku masih ingat dulu ketika aku curhat ke Ibu, dan mengungkapkan ketertarikanku pada Monika, my puppy love. Pada saat itu aku dan Ibu berada di Pasar Malam. Ibu bercerita tentang pengalaman orang-orang yang ketiban cinta. Katanya: "Jalanilah hidupmu sampai cinta sejati kau temukan. Karena cinta akan mengecewakanmu." Aku terlalu kecil saat itu untuk memahami maksud Ibu. Kini ... setelah mengalaminya aku mulai paham.

Sumber: MIKAVEVO You Tube

Aku memutuskan untuk berlibur ke Bali, dan menyepi sementara waktu. Seandainya ... aku ini ... raja Bali, mungkin aku tak perlu terlalu pusing memikirkan Monika, let alone women. Tak perlu berpikir keras untuk memenuhi kebutuhan biologisku. Konon, menurut Aernoudt Lintgens, raja Gelgel, Bali menyimpan kurang-lebih 200 (dua ratus) selir! Hmmm … membayangkan perempuan-perempuan Bali yang dulu memiliki kebiasaan bertelanjang dada membuatku bergairah. Setidak-tidaknya aku pernah melihat lukisan Le Mayeur dan foto hitam putih Gregor Krause yang sangat artistik. Liburan dua minggu yang singkat itu kumanfaatkan sebaik-baiknya. Selain bertemu dengan saudara-saudara ku yang orang Bali, aku pun berjumpa dengan beberapa kenalan baru asal Inggris. Aku bahkan bertemu dengan seorang gadis yang cantik jelita dari London. Oh betapa kecilnya dunia. Tiba-tiba saja aku teringat dengan kisah cinta Elizabeth Gilbert dalam buku Eat, Pray, Love. Di sinilah aku, Mika yang cengeng karena dikecewakan wanita. Ketika aku di Ubud, aku mengikuti kelas memasak di daerah Jalan Bima. Konon Cooking Class yang inilah yang paling diminati turis mancanegara dibanding kelas memasak sejenis yang cukup banyak ditawarkan di daerah sekecil Ubud. Tutornya adalah seorang penulis merangkap pengusaha asal Australia. Emily menikah dengan pria Bali yang dikenal dengan panggilan Pak Ngurah. Mereka mengelola restoran dan membuka kelas memasak khusus kuliner Bali. Ngurah sendiri merupakan teman dari teman saudara Baliku. What a small world! Dari peserta kursus yang mayoritas berambut “pirang” aku menemukan sesosok yang berambut hitam. Seorang gadis manis yang tampaknya dari China. Belakangan kutahu namanya Claire, asal Taiwan. Aku tertawa terbahak-bahak ketika Claire ngotot mengidentifikasikan dirinya sebagai Taiwaneese, bukan Chinese. Tentu saja aku harus menghormati “identitas” Claire. Claire yang memiliki nama asli Song Nan Zhang ini mengaku mengganti namanya ketika kuliah di Inggris. Menurut Claire, hal itu lazim dilakukan oleh mahasiswa asal mainland China. Ubud begitu kecil. Tiga hari bermalam di Ubud nyaris membuatku bertemu dengan orang-orang yang sama. Kebetulan pada saat itu UWRF (Ubud Writers & Readers Festival) sedang berlangsung. Entah kenapa aku hampir selalu berpapasan dengan Claire. Dan kami sepertinya saling menandai satu sama lain. Pertemuan-pertemuan singkat itu akhirnya berujung pada perkenalan secara intens. Di Taiwan, Claire adalah penulis dan pelukis muda yang cukup punya nama. Claire berada di Bali dalam rangka liburan sekaligus bekerja sebagai salah satu voluntir di UWRF. Karena Claire, aku sempat diikutkan menjadi voluntir dadakan. Dari pertemuan yang serba kebetulan itulah aku dapat mengenal Claire lebih jauh. Kebetulan-kebetulan itu berbuntut pertemuan yang kami rencanakan di villa tempat ku menginap. Dari Ubud hubungan kami pun berlanjut hingga di Inggris. [caption id="attachment_261607" align="alignleft" width="362" caption="Mama told me what I should know. Too much candy gonna rot your soul. If she loves you, let her go. 'Cause love only gets you down. (Lollipop - Mika)"][/caption] Sebagai pelaku seni, Claire sudah sering bolak-balik ke Inggris. Dia dapat tinggal dengan visa pekerja temporer maksimal 12 bulan yang dapat diperpanjang. Kedua orangtuaku sudah kuperkenalkan ke Claire dalam satu acara makan malam di rumahku. Kami berdua memasak Green Duck Curry hasil kursus di Ubud sebagai makanan utama. Tentu saja masakan kami berdua mendapat acungan jempol dari Ayah. Aku begitu menikmati kebersamaanku dengan Claire. Secara seksual kami adalah pasangan yang compatible. Claire berbeda dengan wanita-wanita yang pernah kukencani sebelumnya, termasuk Monika. Claire adalah "gadis baik-baik" yang bisa "beringas" seperti bitch di tempat tidur. Kalau kami mendiskusikan kehidupan seksual kami, dia akan tersenyum puas dan berujar: I could be anything you like. Sumber foto: Cheshire-cat Sudah lebih dari 4 bulan aku berhubungan dengan Claire. Ini merupakan rekor terpanjang diantara teman kencan tetapku. Claire mau bereksperimen dan mencoba hal-hal baru. Aku terkesima dengan analoginya tentang SEX and FOOD. Apapun jenis makanannya, fastfood atau bukan, harus melalui 3 tahap: starter, main course dan dessert. Selain itu, menurut Claire, makanan itu tak hanya indah dilihat, tapi juga ada rasanya ketika dijamah, ada aroma nya dan lezat di lidah. Dan yang terpenting menjadi favorite kami berdua. Kalau sudah membicarakan seks dan cinta, aku kembali teringat pesan Ibuku. "Lihatlah gadis tetangga sebelah itu. Dia adalah pemain yang sungguh membosankan. Jesus mencintainya, tapi dia mau yang lebih. Gadis nakal akan mengecewakanmu." Claire bukan "gadis nakal". Keputusanku sudah bulat. Aku akan melamar Claire. Aku ingin punya keturunan dari Claire. Aku menginginkan anak LAKI-LAKI dari rahim Claire. Dan aku mengungkapkan semua itu kira-kira sebulan sebelum visa Claire kadaluarsa. "Beri aku waktu," hanya itu jawab Claire. 18 Agustus 2010 Jam 03:00 dinihari. Hari ini hari ulang tahun Mika. Malamnya bakalan ada pesta besar di rumah Mika. Apartemen Claire sudah kosong melompong. Claire memutuskan untuk pulang ke Taiwan SELAMANYA bersama dengan janin PEREMPUAN yang ada dalam kandungannya. Dalam perjalanan ke airport, Claire menyempatkan menelpon floris dan memesan buket ulangtahun untuk Mika, dengan note singkat: "Happy Birthday - Goodbye".

Jam 09:00 Aku menangis sejadi-jadinya. Mika si Cengeng. Jiwaku rapuh. Tiba-tiba aku tak yakin apakah musik memang benar-benar jalan hidupku yang sesungguhnya atau sekedar pelarian. Menjadi terkenal memang idaman semua orang, kemana-mana dikelilingi wanita-wanita cantik yang mau melakukan apa saja untuk sekedar dekat denganku. Tapi giliran aku merasa cocok dan nyaman dengan seseorang, mereka meninggalkanku begitu saja. Aku tertunduk sendu. Cinta memang selalu mengecewakan! Take a look at the boy like me Never stood on my own two feet Now I'm blue, as I can be Oh, love couldn't get me down

♥♥♥ T A M A T ♥♥♥

Catatan: 1. Jangan lewatkan Bagian 1: Mika: Grace Kelly. 2. Fiksi ini terinspirasi dari lagu Lollipop dan sosok Mika, tanpa bermaksud untuk mendeskreditkan kehidupan Mika sebagai penyanyi. Kalimat bercetak tebal adalah bagian lirik lagu Lollipop yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. 3. Sesungguhnya, "lollipop" adalah metafora tentang cinta (or sex, if you like). Lagu ini diciptakan Mika untuk adik perempuannya yang ABG. Animasi klip yang disutradarai oleh kakak Mika ini dirilis bulan November 2007 dan merupakan parodi hikayat Little Red Riding Hood. Lollipop adalah ironi cinta, yang tak perlu dicari karena akan mengecewakan. Tentang ajakan untuk berpaling dari cinta. Permainan kata-kata yang saling bertolak-belakang dan dilagukan berulang-ulang: Say love, say love. Or love's gonna get you down. Singing, sucking too hard on your lollipop. Or love's gonna get you down. Tentang kenaifan manusia dalam "bercinta". Lihat saja adegan esek-esek pasangan kelinci, penguin dan babi. Terlihat lucu dan membuat kita tertawa. Musik yang ceria membuat kita lupa bahwa cinta yang sebenarnya itu mungkin tak pernah ada. Yang tersisa adalah manisnya lollipop yang nikmatnya hanya dikecap sesaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline