Lihat ke Halaman Asli

Kembang (Gula) Betawi

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

[caption id="attachment_178683" align="aligncenter" width="480" caption="Kue Sempe untuk menangkup Gula Kapas ©Mamak Ketol™"][/caption]

Aku adalah kembang. Bukan kembang sembarang kembang. Aku ini kembang gula Betawi. Tak ada seorangpun yang bakalan menyangkal kalau aku menyombongkan diriku dengan mengatakan bahwa “Aku manis.” Selain manis, aku pun harum. Tak heran apabila aku dipanggil Arum Manis.

Aku termasuk None Jakarte yang lembut, meskipun sedikit rapuh. Sebagai gadis belia yang manis tentu saja aku menyukai warna pink. Teman-teman sepermainanku ada yang senang memakai baju dengan campuran warna merah jambu, biru dan ungu.

Tubuhku tidak dapat dibilang langsing. Meskipun demikian, tua-muda, besar-kecil semuanya pasti menyukai aku. Aku justru kelihatan seperti karung beras yang ringan seperti kapas. Gula Kapas adalah nama yang kerapkali melekat pada diriku. Herannya ada juga yang menamakanku sebagai Gula Semut.

Kendati aku seringkali sasakan di salon, rambutku nyaris aja kelihatan awut-awutan. Tidaklah aneh apabila ada saja orang yang memperolok-olokkanku. Rambutku sering dibilang seperti rambut nenek, rambut nyonya bahkan rambut monyet! Padahal, belum pernah aku melihat nenek-nenek, nyonya-nyonya atau monyet-monyet yang berambut merah muda. Bener-bener bully nih.

Walaupun aku biasanya dinikmati dalam bentuk tusukan lidi, kadang aku dijepit diantara dua lembaran Kue Sempe yang senada dengan warna rambutku. Dengan Rp. 2000 saja, kalian sudah dapat memiliki aku.

Sahabatku yang tinggal di luar negeri memiliki nama yang lebih indah. Yang di Amerika dikenal dengan Cotton Candy, di Inggris Candy Floss, dan di Australia Fairy Floss. Kata “floss” sendiri dapat diartikan dengan “benang”. Untung aja aku ngga dibilang dental floss hihihi, padahal kalau aku terlalu sering dan terlalu banyak dilumat, bisa-bisa mengotorkan baju atau wajah, bahkan membuat sakit gigi.

Kalau di Persia, aku disebut Pashmak. Sementara itu, di Turki namanya adalah Pişmaniye. Adapun Pişmaniye kebangsaan Turki ini ditambahi tepung dalam adonan gulanya.

***♥♥♥♥♥♥♥***

Mesin Gula Kapas dan Pasar Malam
Kepopuleran Gula Kapas sudah mulai tercium di awal tahun 1400-an. Manisan yang pada masa itu dikenal dengan sebutan Spun Sugar dibuat dengan cara sederhana dan sangat memakan waktu karena dibuat secara manual dengan bantuan garpu.

[caption id="attachment_178686" align="aligncenter" width="480" caption="Gula Kapas (ujung kanan atas) ©Mamak Ketol™"][/caption]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline