Uwa Yuna Kerasukan Arwah Ceu Yuna
Sebut saja namanya Yuna, sebagai nama samaran.
Di kampungku tiba-tiba heboh, setelah meninggalnya Ceu Yuna. Heboh karena hampir setiap malam gentayangan. Sering menangis di tengah malam. Kadang membunyikan sesuatu untuk di pukul-pukul.
Aku awalnya tidak tahu menahu soal yang terjadi di kampungku. Karena, aku sedang berada si rantau. Bekerja selama tiga tahun di kota Batam. Saat itu, aku baru kembalikepangkuan ibuku.
Malam-malam ibuku membuat kue. Beliau minta ditemani olehku.
Ibu mempunyai dua oven, yang satu di ruang makan sedang di pakai dan yang satunya berada di dapur. Nah, yang di dapur ini berisik bangat suaranya seakan ada
yang memukulinya. Waktu itu, jam sudah menunjukkan pukul 12 malam lewat.
Aku bertanya pada ibuku.
"Mak itu di dapur ada suara berisik, suara apaan itu? "
"Bukan apa-apa, itu mah suara tikus naik ke atas oven yang ada di dapur."
"masa sih, Mak suara tikus kok kaya gitu? "
"Sudah diam saja jangan pedulikan soal itu, anggap saja angin lalu! " jawab mak.
"Tapi Mak, kenapa bulu kudukku merinding? "balasku.
"Ya sudah diam saja ya! "
" Ya, Mak. "