Karya Maryati
Pagi yang dingin menyelimuti, seakan
memberi makna akan sebuah duka
Beragam kesedihan telah menimpa
Seakan-akan menantang rasa ingin tertawa
Jiwa yang lunglai kini hadir kembali
Beragam cobaan yang terus menghantui
Tahun lalu hadir pandemi yang melanda Negeri
Hingga kini tak mau juga pergi
Duka berulang dan bertambah lagi
Serpihan pesawat tenggelam ditelan badai
Puing-puing yang tak lagi berarti
Kepulauan seribu menjadi saksi
Ratusan korban tak lagi ditemukan
Duka Sriwijaya Air SJ182 mengenaskan
Derai air mataku masih berjatuhan
Tatkala melihat berita siaran ulang
yang peristiwanya sudah berbulan-bulan
Rangkaian do'a pun tetap masih aku panjatkan
Semoga surga, mereka dapatkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H