Ketika orang pertama kali berwisata ke DI. Yogyakarta maka kebanyakan dari wisatawan akan memilih Malioboro, Kraton, Pantai Parangtritis, atau Candi Prambanan sebagai tujuan. Sebagai tempat tujuan wisata, Yogyakarta sepertinya tidak henti-hentinya menawarkan tempat wisata baru. Seperti wisata jeep di Sleman, Tebing Breksi di Prambanan, Hutan Pinus di Bantul, dan pantai-pantai indah di Gunungkidul.
Hal yang tidak kalah menarik adalah munculnya kesadaran pada masyarakat di desa untuk menjadikan desanya menjadi tempat wisata. Salah satunya adalah Desa Umbulharjo Kecamatan Cangkringan, Sleman. Desa kelahiran Mbah Marijan ini populer pasca erupsi Gunung Merapi 2010. Kurang lebih ada 600 unit jeep yang beroprasi setiap harinya. Tidak hanya wisata jeep, terdapat Dewi Peri atau Desa Wisata Pentingsari yang menawarkan eksotisme suana perdesaan. Wisatawan dapat menginap di homestay yang merupakan rumah-rumah warga, serta dapat melakukan kegiatan seperti perkemahan, outbond, tracking, belajar gamelan dan tari.
Pun kesadaran wisata tersebut belakangan telah mendorong para peternak sapi perah yang berada di Umbulharjo untuk menawarkan wisata edukasi peternakan. Yaitu Peternak yang tergabung dalam Koperasi SAMESTA atau Sapi Merapi Sejahtera. Pengunjung dapat melakukan aktifitas sebagai peternak, seperti memanen rumput, memberi makan sapi, memerah susu, dan mengolah susu.
Konsep edukasi bagi peternak tidak hanya menjadi slogan ataupun sekedar mengikuti trend. Eduwisata menjadi media transfer pengetahuan bagi siapapun yang ingin belajar tentang sapi perah. Baik belajar mengenai budidaya sapi, budidaya rumput, produksi konsentrat, pengolahan limbah, biogas, dan pengolahan susu seperti yogurt dan keffir.
Koperasi SAMESTA memiliki empat paket, yaitu paket wisata peternakan, pelatihan, riset dan pemagangan. Sejauh ini eduwisata SAMESTA telah dikunjungi oleh berbagai pihak seperti wisatawan, anak-anak TK, Pelajar, Mahasiswa, Peneliti, produsen pengolahan susu dan kelompok peternak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H