Lihat ke Halaman Asli

(Paradoks) Molie Si Kucing dan Teman-temannya

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lonie, induk kucing melahirkan seekor anak kucing. Bermata biru tua dan berbulu putih – abu-abu, cantik sekali. Anak kucing cantik itu diberi nama Molie.

Molie tumbuh menjadi kucing kecil yang lucu dan pandai. Ia suka bermain dan membantu tuannya. Permainan yang disukainya adalah sembunyi-sembunyian. Kalau sudah bermain, wah..ia bisa lupa minum susu. Sayangnya, Molie tidak mempunyai teman sebaya. Teman bermainnya hanya Lonie, induknya dan Rika, pemilik Lonie dan Molie.

Suatu hari, Molie mendapat kejutan.

“Molie, kamu sekarang punya teman. Ini adik bayi, namanya Hari. Kamu jaga baik-baik ya”, kata Rika.

“Miaaawww…nggrrraaauuww..”, balas Molie senang. “Sekarang aku punya teman bermain, aku tidak kesepian lagi”.

Molie sangat senang menjaga si kecil Hari. Hari memang belum bisa bicara, tapi Hari akan berseru senang jika Molie menjaganya. Molie bersungguh-sungguh menjaga Hari. Ia menemani Hari belajar merangkak dan menghibur Hari jika dia menangis. Molie pun menemani Hari saat bayi kecil itu tidur.

Hari demi hari, Hari tumbuh menjadi pemuda cilik. Hari sudah lebih besar dan kuat dari Molie, namun mereka tetap bersahabat. Hari sangat menyayangi Molie, begitu juga sebaliknya.

Suatu ketika, Hari menemukan seekor kucing berbulu hitam-putih yang sedang mengeong-ngeong halaman rumah. “Oh, sepertinya dia lapar. Ayo pus, kita ke dapur. Aku akan memberimu makan”, kata Hari. Hari memberi kucing itu sedikit susu dan sedikit makanan kucing milik Molie. Saat itulah Molie masuk, dan melihat kucing baru itu.

“Ssssssss…ngggrrrroooowwwwwwww…..! “, desis Molie marah. “Siapa kamu? Beraninya kamu masuk rumahku, dan mengambil makananku?”

“Nggggrrrrrr……”, balas si kucing. “Aku diajak masuk anak laki-laki ini”.

“Molie, jangan marah ya. Kasihan kucing ini, dia kelaparan. Aku cuma mengambil sedikit makananmu”, kata Hari menenangkan Molie sambil mengelus punggung Molie.

Akhirnya Molie mengijinkan si kucing yang lapar untuk mengambil sedikit makanan dan susunya. Molie bahkan mulai bermain dengan kucing itu.

“Miauw… namaku Boy. Aku kucing jantan. Bolehkah aku bermain bersamamu?”

“Miauw.. namaku Molie. Tentu saja, kita bisa bermain bersama, tapi kamu jangan menghabiskan semua makananku ya”, balas Molie.

“Ngraauuww… terima kasih, aku punya teman-teman yang lain. Namanya Abu dan Mousy, mereka kucing anggora berbulu lebat dan gondrong. Kamu pasti suka bermain dengan mereka”, kata Boy.

Rika, Hari, dan Molie mengantar Boy pulang. Di sana mereka berkenalan dengan pemilik Boy dan kucing-kucingnya yang lain. Ada dua ekor kucing lagi, seekor kucing jantan berbulu abu-abu bernama Abu, dan kucing betina berbulu oranye bernama Mousy.

“Sungguh senang bermain dengan Hari, tapi aku juga senang mendapat teman-teman baru”, ujar Molie.

Sejak itu, Molie mendapat teman-teman baru. Kali ini benar-benar kucing. Molie, Boy, Abu, dan Mousy suka berkumpul dan bermain kejar-kejaran di halaman rumah. Tak lupa ditemani Hari, si pemuda cilik, yang gembira melihat kucing-kucing itu begitu rukun dan saling menyayangi.

---------------------

Penulis: Ida A. Murti (No: 85)

NB :  UNTUK MEMBACA TULISAN PARA PESERTA PARADOKS YANG LAIN MAKA DIPERSILAKAN MENGUNJUNGI AKUN Dongeng Anak Nusantara di Kompasiana sbb : Dongeng Anak Nusantara




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline