Lihat ke Halaman Asli

Mamad

LSM / PRES

Investasi Mayor Oil Company Dunia

Diperbarui: 22 Februari 2023   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Outlook Oil and Gas Tahun 2023 : Investasi Major Oil Company Dunia Akan Terus Meningkat

Setelah konflik Ukraina dan Rusia berlangsung hampir setahun dan pandemi Covid 19 terkendali dengan baik, harga minyak kelihatannya akan mencari titik kesetimbangan baru pada tahun 2023. Dari sisi demand, kebutuhan minyak dunia diproyeksikan akan meningkat sekitar 2 juta barrel per day (bpd) pada tahun 2023 ini.

Sebaliknya dari sisi supply juga tidak menunjukkan tanda-tanda akan kekurangan. Bahkan OPEC+ telah memangkas volume produksi bulan November 2022 sebanyak 2 juta bpd untuk menstabilkan harga minyak pada level $80-$90 per barrel.

Ditinjau dari sisi politik dunia, langkah OPEC+ memangkas produksi tahun lalu tidak sejalan dengan keinginan pemerintah Amerika Serikat (AS). Dengan berkurangnya supply, AS khawatir harga minyak akan tetap tinggi dan menyulitkan ekonomi AS yang sedang berjuang menurunkan inflasi. Namun, OPEC+ melihat kestabilan harga pada level $80-$90 per barrel jauh lebih utama daripada pertimbangan naiknya inflasi di hampir seluruh negara maju di dunia.

Kalau boleh kita menganalisa lebih dalam, sistem kapitalis yang mengedepankan perdagangan bebas dan ditopang oleh hukum supply dan demand telah dimanfaatkan dengan baik oleh OPEC+. Sisi supply ternyata dapat mengontrol harga pada tahun lalu.

Bagaimana dengan tahun 2023? 

Apakah sisi demand dapat mengontrol harga?

Sekali lagi kami selalu mengatakan bahwa tidak ada sekelompok orang, atau organisasi atau bahkan kepala negara yang mampu memprediksi harga minyak pada masa datang. Selain hukum supply dan demand, harga minyak dipengaruhi banyak hal termasuk geopolitik dunia.

Dengan naiknya demand sekitar 2 juta bpd tahun 2023, dan pemangkasan produksi OPEC+ tahun 2022 ada kemungkinan harga minyak tetap bertahan pada level $80-$90 per barrel di tahun ini.  Salah atau faktor yang mungkin bisa mengubah level harga ini adalah berakhirnya konflik Ukraina-Rusia.

Banyak skenario mungkin akan terjadi; diantaranya adalah pipa gas Nordstream 1 dan 2 diperbolehkan untuk beroperasi dengan normal, sehingga supply gas ke negara-negara Eropa dapat terpenuhi kembali.

Dengan normalnya supply gas ke Eropa maka inflasi tinggi yang diakibatkan oleh krisis energi bisa teratasi. Dampaknya, kebutuhan minyak mentah dan batubara otomatis juga akan terkoreksi dan harga minyak kemungkinan bisa turun pada level dibawah $80 per barrel.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline