Dulu sewaktu masih kecil, saya sering mimisan. Sepertinya bisa dibilang "langganan". Saya juga menganggap biasa saja.
Akan tetapi setelah punya anak, ternyata saya tak bisa sesantai itu. Melihat darah keluar dari hidung si Bungsu langsung kaget dan panik. Kejadian tersebut kurang lebih saat si Bungsu berusia hampir 3 tahun.
Mimisan si Bungsu mengagetkan kami karena si Sulung tidak pernah mimisan. Jadilah, ibu lebay ini agak histeris dan memutuskan kembali ke rumah sakit. Waktu itu kami habis memeriksakan si Bungsu yang demam karena flu singapura.
Mengenal Mimisan pada anak
Mimisan atau epistaksis adalah perdarahan yang terjadi pada hidung. Mimisan bisa terjadi pada siapa saja baik anak, lansia, perempuan hamil, dan atau orang dengan penyakit tertentu. Pada anak, umumnya terjadi pada usia 3-10 tahun.
Penyebab mimisan pada anak beragam, bisa karena faktor kesehatan anak namun bisa juga karena faktor lingkungan.
Dari beberapa sumber, penyebab mimisan yang sering terjadi adalah udara kering, cedera pada hidung, kebiasaan mengorek hidung atau ngupil, infeksi bakteri, dan atau karena alergi, pilek, atau sinusitis.
Kalau saya cermati, mimisan yang terjadi pada si Bungsu karena udara kering dan kebiasaan ngupil alias mengorek hidung. Mimisan semakin mudah terjadi saat dia sakit demam.
Faktor lain yang ikut berperan adalah tipisnya pembuluh darah di hidung. Waktu itu pernah diperiksa dokter spesialis THT dengan endoskopi hidung. Hasilnya tidak ada masalah serius.