Senin kemarin (28/2), saya tiba-tiba pilek. Memang sebelumnya sering bersin-bersin. Tapi di hari Sabtu (26/2), saya, suami, dan si Sulung tes usap antigen di rumah dengan hasil negatif. Masa iya sih ikut terkena?
Si Bungsu tidak kami tes usap karena kasihan dia sudah 3 kali dalam seminggu tes usap antigen dan PCR. Toh tes usap tersebut juga kelebay-an papanya saja.
Namun karena hari Senin itu saya pilek lumayan parah, saya minta suami untuk tes usap antigen. Dan hasilnya mencengangkan: positif! Huhuhu...
Meskipun tidak tes spesifik apakah varian omicron atau bukan, namun dari gejala sepertinya ya varian ini. Lengkap sudah kami sekeluarga kedatangan "om" ini.
Isolasi Sendiri
Berhubung hasil positif, jadi saya harus tidur di kamar sendiri. Ya, saya tidur sama boneka sapi si Sulung! Saya tidak mau pilek saya menular ke mereka.
Setelah itu harus selalu bermasker dan tak bisa berdekatan apalagi memeluk anak-anak. Duh sedih rasanya.
Tapi saya legowo saja. Bagaimanapun saya kontak "super erat" dengan si Bungsu yang positif covid-19 minggu sebelumnya.
Mana bisa anak 4 tahun mengurus dirinya sendiri? Menurut saya resiko sebagai orangtua. Tetap bersyukur si Bungsu sudah sehat dan lincah kembali.