Perempuan dan Lilin Harapan
Pada penghujung tahun. Perempuan termangu. Kejutan datang tanpa disangka. Sesuatu yang selama ini dihindarinya.
Kala hidupnya mulai tertata. Semuanya bahagia. Suami yang tak pernah kekurangan apapun untuknya. Semua ada.
Anak-anak kembali riang sesuai masa. Tak ada riak gelombang duka menerpa.
Saat hidup sesuai rencana. Tenang. Damai. Tiba-tiba kejutan menyentak dada. Butir air mata runtuh membasahi muka.
Perempuan berusaha tenang. Secara manusia, dia sedih tentu saja. Waktu yang tidak mudah untuk dicerna.
Namun entah... perempuan itu terlihat ikhlas menghadapi. Tak lagi meledakkan emosi. Pun larut dalam ketidakberdayaan jasmani.
"Ini cara Tuhan melatihku, " katanya.
Ibarat pertandingan, seringkali latihan berat dan menyiksa. Tapi jika seseorang menggantungkan cita-cita dan harapan untuk menang, ia pun akan menjalani dengan sukacita.
Perempuan itu membongkar corona Adven dari gudang penyimpanan. Sebuah lingkaran berhiaskan daun hijau dengan empat tatakan lilin perak.