Lihat ke Halaman Asli

MomAbel

TERVERIFIKASI

Mom of 2

Tiga Hal ini Mampu Menjaga Kewarasan Saya Saat Pandemi

Diperbarui: 10 Juli 2021   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjaga kewarasan saat pandemi (Foto : pixabay.com/geralt)

Rasa cemas yang meningkat ditengah pandemi kali ini adalah sangat manusiawi. Siapa yang tak cemas ketika melihat angka positif aktif yang terus melaju? Dimana-mana terdengar suara sirene ambulans. 

Belum lagi kabar teman, tetangga, dan atau keluarga yang harus isolasi mandiri karena terkena Covid-19. Bahkan sekarang ini, sudah hampir 2 minggu selalu mendapat kabar duka karena ada yang meninggal karena virus Sarcov-2 ini.

Saya sempat menuliskan rasa cemas dan kuatir saya (klik disini). Pada akhirnya, saya sampai pada kesimpulan bahwa rasa cemas tak mengatasi masalah. Justru menghilangkan kewarasan kita karena bisa bertindak dan bersikap berlebihan yang akan merugikan diri.

Beberapa orang mengatakan bahwa kita harus bisa menata pikiran dan hati di masa pandemi ini untuk mengatasi kecemasan. Ya, saya setuju. Namun, bagi saya yang harus di rumah tentu tak semudah itu. Bukan hanya rasa bosan, seringkali saya dihadapkan sebuah kebingungan harus berbuat apa. Tak jarang saya terjebak pada overthinking.

Kini setelah menyadari tak ada guna dari rasa cemas dan kuatir, saya memilih melakukan sesuatu yang lebih berguna dan menenangkan hati saya untuk mengatasi kecemasan.

1. Mendoakan

Hari-hari ini saya terus mendengar kabar duka, teman sedang berjuang melawan Covid-19, atau yang sedang dalam kedaruratan mencari ambulans, rumah sakit, atau oksigen. Tiap kali mendapat atau mendengar kabar tersebut, saya berusaha untuk langsung mendoakan saat itu juga.

Hanya itu yang bisa saya lakukan karena saya percaya Tuhan hanya sejauh doa-doa kita. Memang tak semua doa dikabulkan Tuhan sesuai permintaan kita. Tapi saya percaya Tuhan memberi yang terbaik untuk umatnya.

2. Mengulurkan tangan

Uluran tangan kita untuk mereka yang menderita karena Covid-19 sangat berarti. Saya selalu membayangkan di posisi mereka yang bukan hanya sedih dan berduka namun serba salah dengan keadaan ini.

Yang isolasi mandiri mungkin bisa memesan segala sesuatu secara online. Yang berduka mungkin tidak kekurangan secara finansial. Namun, yakinlah sekotak roti akan memberi semangat untuk mereka bahwa mereka tak sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline