Setelah mengunjungi Kawah Putih, biasanya orang akan menuju ke Lakeside Rancabali. Tempat ini hanya sekitar 7 km dari Kawah Putih. Sepanjang jalan dari Kawah Putih menuju ke tempat ini, kita akan disuguhi panorama alam Ciwidey yang indah.
Salah satu yang bisa dilakukan di Lakeside Rancabali adalah menikmati keindahan situ Patenggang yang memikat hati. Danau alami seluas 45.000 hektar ini sangat cantik. Pemandangan sekitar danau sangat instagramabel tanpa dibuat-buat. Karya Sang Maha memang tak ada tandingnya.
Baca juga : Rinai Hujan di Situ Patenggang
Jika berkesempatan kesini, jangan lewatkan untuk naik perahu mengelilingi situ. Waktu terbaik untuk berperahu adalah pagi hingga siang hari ketika musim penghujan. Biasanya mendekati tengah hari, cuaca cepat berubah menjadi berawan dan hujan.
Menyusuri situ Patenggang dengan perahu sangat berkesan buat saya. Ternyata dibalik keindahannya yang memukau, ada cerita mitos yang berkembang sejak dulu.
Cerita itu tentang cinta sepasang kekasih, Ki Santang dan Dewi Rengganis. Nama "patenggang" sendiri berasal dari bahasa Sunda, "patengan-patengan" yang berarti saling mencari.
Alkisah Ki Santang dan Dewi Rengganis saling mencintai, namun keduanya berpisah dalam waktu yang lama. Mereka "patengan-patengan" atau saling mencari. Akhirnya keduanya bertemu di batu Cinta.
Batu Cinta ini letaknya ada di pinggir situ Patenggang. Pada saat berperahu menyusuri situ, tukang perahu akan menunjukkan letak batu Cinta ini. Atau jika ingin melihat dari dekat bisa berjalan melewati pinggir situ yang persis bersebelahan dengan restoran Phinisi.
Selain batu Cinta, ada yang menarik di situ Patenggang yaitu "pulau" kecil yang ada di tengah situ. Ternyata pulau ini masih ada kaitannya dengan kisah Ki Santang dan Dewi Rengganis.
Konon setelah mereka bertemu, Dewi Rengganis minta dibuatkan danau dan perahu. Danau ini yang sekarang dikenal dengan situ Patenggang, sedangkan perahunya menjadi pulau berbentuk hati yang ada di tengah. Pulau ini dikenal dengan pulau Asmara atau pulau Sasaka.
Saat berperahu, tukang perahu akan bertolak ke sebelah kiri kemudian memutari pulau baru kembali lagi ke dermaga. Air danau sangat tenang dan hampir tak ada riang. Karenanya, berperahu di situ Patenggang itu asyik dan menenangkan.
Mitosnya lagi, jika kita naik perahu mengelilingi pulau Asmara dan singgah ke batu Cinta niscaya akan mendapat cinta abadi seperti Ki Santang dan Dewi Rengganis. Hmmm... boleh percaya, boleh tidak! Namun naik perahu bersama keluarga mengelilingi situ Patenggang itu memang manis dan romantis.