Lihat ke Halaman Asli

MomAbel

TERVERIFIKASI

Mom of 2

Paskah 2021, Kesadaran untuk Semakin Mengasihi, Semakin Terlibat, dan Semakin Menjadi Berkat

Diperbarui: 2 April 2021   13:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi Paskah (Foto : pixabay.com/geralt)

Masa PraPaskah sudah selesai. Umat Kristiani bersiap memperingati Trihari Suci. Tak terasa 40 hari terlewati. Banyak pelajaran hidup dari refleksi diri di masa ini.

Tahun sebelumnya, anak-anak masih sekolah. Saya lebih leluasa dan punya waktu sendiri. Tahun ini, anak-anak sekolah online. Termasuk si Bungsu yang sudah sekolah. Sungguh, sebagai ibu saya 24 jam bersama mereka di rumah.

Namun, di masa pra Paskah tahun ini saya justru bisa ikut kegiatan-kegiatan karena semua dilakukan dengan online. Tiap Senin malam ada pertemuan APP  di lingkungan. Nah, waktu ini sangat pas. Anak-anak sudah mandi dan makan malam. Karenanya, saya bilang "Mama mau sekolah dulu ya?" Hehe

Pertemuan tersebut dilaksanakan lewat zoom. Suatu berkah bagi ibu-ibu seperti saya karena tak perlu keluar rumah.  Malah biasanya saya tak pernah datang karena anak-anak akan bosan dan berisik sendiri dengan pertemuan semacam ini.

Jadi, empat kali pertemuan APP saya lalui dengan di depan laptop, sementara anak-anak bermain atau menonton TV. Sebuah hal yang baik dari masa pandemi ini.

Semakin Mengasihi, Semakin Terlibat Semakin Menjadi Berkat

Kalimat di atas adalah tema APP tahun ini di lingkungan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Sebaris kalimat yang penuh makna dan perlu menjadi refleksi persaudaraan dalam hari-hari di masa pertobatan Agung.

Selama 4 kali pertemuan membahas tentang persaudaraan dalam keluarga, masyarakat, alam ciptaan, dan dunia digital. Semua tema bahasan sangat terkait dengan kondisi saat ini dimana pandemi global Covid-19 melanda.

Banyak permenungan bagaimana saya harus tetap sukacita dan berpengharapan dalam mengasuh anak di masa pandemi. Serta bagaimana membawa keluarga saya untuk selalu menjadi berkat untuk orang lain. Karena anak-anak masih kecil, teladan iman dan perbuatan lebih penting. Tetap tersenyum, kurangi mengomel untuk hal yang tidak penting, dan tulus membimbing mereka dalam keseharian adalah yang saya lakukan.

Persaudaraan sangat penting sebagai wujud mengasihi Tuhan dan sesama. Tentu ketika kita menganggap semua orang adalah saudara, kita semakin diajak untuk lebih peka, peduli, dan berbela rasa. Seperti kisah orang Samaria yang baik hati, sesama kita adalah siapapun yang menderita dan membutuhkan uluran tangan kita. Tak perlu muluk-muluk, terkadang hal kecil seperti sapaan dan senyum dengan tetangga mampu menjadi berkat.

Begitu juga dengan alam ciptaan. Refleksi Pra Paskah mengajak saya untuk lebih konsisten mencintai bumi lewat diet kantong plastik, hemat air dan listrik, memilah sampah , dan hidup secukupnya saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline