Kehidupan pernikahan tak selalu indah. Setiap pernikahan pasti melewati masa dilema yang tentu tidak mudah. Ada pilihan untuk menyerah atau berserah.
Pernikahan adalah perjalanan cinta dua insan. Pada suatu titik, perjalanan tersebut akan sampai pada sebuah persimpangan. Ada pilihan yang harus kita pilih. Namun tak jarang, pilihan itu seolah bersembunyi. Kita hanya bisa berserah dan percaya untuk menjalani yang ada di depan kita.
Tatkala kita berserah tanpa berharap sesuatu yang muluk, disitu Tuhan menyediakan kejutan. Sebuah keajaiban yang nyata bisa dirasakan.
Ketika di Persimpangan Jalan
Suatu waktu, kehidupan pernikahan kami sampai di sebuah persimpangan. Sebuah keputusan besar akan mempengaruhi kehidupan kami selanjutnya. Sungguh suatu dilema!
Waktu itu karena kondisi tertentu membuat saya tidak lagi nyaman mengikuti suami. Suami menghargai saya yang ingin tinggal di Indonesia saja. Abel kecil belum genap setahun waktu itu.
Sebenarnya, saya berharap suami bekerja di Indonesia saja. Toh kami sudah memiliki rumah meskipun kecil dan mungil. Hidup di negara sendiri lebih tenang dan damai. Begitu yang ada di pikiran saya.
Namun, untuk berpindah kerja secara dadakan tentu tak semudah membalik telapak tangan. Saya harus realistis. Karenanya, kami berusaha mengikuti alur saja sambil berdoa memohon yang terbaik. Entah sampai kapan, saya sudah berserah.
Berawal dari Unggahan Foto Liburan di Media Sosial
Suatu kali kami ada undangan pernikahan di Bandung. Suami masih masa transisi dan berkantor di Indonesia. Berhubung jauh dan macet, kami memutuskan untuk menginap di Bandung.