Lihat ke Halaman Asli

MomAbel

TERVERIFIKASI

Mom of 2

Rupa-rupa Cerita dan Etika Berfoto Saat Liburan

Diperbarui: 2 Februari 2021   06:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar ilustrasi liburan keluarga (Foto : koleksi pribadi)


Liburan bukan saja tentang keceriaan. Seringkali ada cerita sedih, kesal, dan konyol. Tatkala kita bisa menerima dan menikmati semuanya, tentu akan menjadi pengalaman berharga.

Travelling is about experience. Ya, perjalanan dan liburan membuat kita kaya akan pengalaman rasa. Setiap tempat akan memberi rasa yang berbeda. Tempat bisa kita tinggalkan, namun jejak rasa akan selalu mengikuti kita.

Berikut adalah rupa-rupa cerita ketika saya berfoto di tempat umum yang saya kunjungi :

Diteriaki dan dimarahi orang

Di awal pernikahan, saya mengikuti suami yang bekerja di salah satu negara di Afrika Barat. Kira-kira seminggu setelah tiba disana, kami berjalan-jalan melihat keadaan sekitar bersama sopir dari kantor.

Namanya juga tempat baru, saya ingin berfoto untuk dikirim ke keluarga. Minimal mengabarkan bahwa disana saya baik-baik saja. Kami berhenti di sebuah bangunan yang menurut saya menarik. Saya meminta suami untuk mengambil foto.

Waktu itu tak ada orang di trotoar tempat saya berfoto. Aman deh, pikir saya. Namun, tiba-tiba kami dikagetkan suara dari seberang. Suara teriakan kencang seorang perempuan.

"Hey, you! Stop taking picture! I want to pass!" teriaknya marah dan mengomel. Galak banget!

Kami spontan menoleh. Saya bengong. "Beginikah? Oh my God..." batin saya. Suami menurunkan kamera. Perempuan itu kemudian melangkah dan menyeberang jalan menuju ke arah kami. Mukanya jutek sekali. Kami diam saja.

Sampai di mobil, kami bertanya kepada sopir mengapa seperti itu. Menurut sopir kami, mereka tidak mau menjadi objek foto. Duh, padahal kami tidak memotretnya.

Dalam hati, saya kesal kok segitunya? Kalau ada orang sedang berfoto, mengapa tak menunggu barang sebentar untuk lewat? Mengapa dia seenaknya menyuruh orang berhenti berfoto hanya supaya dia lewat. Sikap yang melebihi presiden. Pokoknya saya gondok sekali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline