Hujan besar mengakhiri tahun 2019 yang lalu. Entah mengapa "hujan" tersebut sangat terasa di hati saya, kemudian seolah mengikuti saya di sepanjang hari-hari di tahun 2020.
"Hujan" telah menjadi kata yang terngiang dalam ingatan saya dan membawa permenungan mendalam tentang banyak hal sepanjang tahun ini.
Makna "Dancing In The Rain"?
Akhir tahun 2019 kami liburan ke Surabaya dan Batu, Jawa Timur. Suatu liburan yang tentu banyak kesan bagi keluarga kecil kami untuk menghabiskan akhir tahun.
Namun, dari sekian banyak momen ada satu momen yang terbawa sepanjang tahun. Saya sendiri tak tahu mengapa. Seringkali saya merasa itu adalah cara Tuhan mengajar saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Hari itu saya ingat tanggal 31 Desember 2019. Sesuai rencana, kami mengunjungi Jatim Park 3 dengan tujuan utama Dino Park yang disukai anak-anak.
Dua tahun sebelumnya, kami sudah merencanakan Jatim Park 3 ini. Hanya saja kami "tertahan" di kota Kediri karena si Sulung terkena cacar air. Tentu akan menularkan anak lain jika nekad mengunjungi taman wisata yang ramai anak-anak.
Jujur saja, ada rasa kecewa ketika rencana itu gagal. Tapi ya sudah, mungkin semesta belum mengijinkan kami kesana. Karenanya, ketika akhir tahun kemarin kami sampai di Batu, rasa senang saya itu berbeda. Saya sangat antusias. Ah, siapa sih yang tidak bahagia melihat rona bahagia anak saat liburan?
Tanggal 31 Desember 2019 kami mengunjungi Jatim Park 3. Semua tiket saya beli via online sehingga tak ribet mengantri. Tiket terusan ke Dino Park, Museum Musik Dunia, dan Legend Star.
Mendung menggelayuti langit kota Batu sejak pagi. Sungguh berbeda dengan hari sebelumnya yang panas hingga kami pun "meleleh" saat mengunjungi Jatim Park 2. Tapi sudahlah, pikir saya, saya pun mengajak anak-anak masuk ke museum Dino Park.
Anak-anak senang melihat berbagai miniatur berbagai spesies dinosaurus dan semua hal tentang dinosaurus. Setelah itu, kami mengantri untuk ikut tur taman Jurassic, sebuah wahana outdoor yang favorit untuk anak.