Lihat ke Halaman Asli

MomAbel

TERVERIFIKASI

Mom of 2

Jari Ungu untuk Membeli Nasi Uduk

Diperbarui: 17 April 2019   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Waktu yang dinanti-nantikan rakyat Indonesia telah tiba. Hari ini kita merayakan pesta demokrasi. Antusiasme teman-teman mulai terlihat dari grup WA. Sedari pagi saling update tentang pencoblosan di masing-masing wilayahnya.

Saya tak mau kalah, usai jalan pagi saya langsung mandi dan bersiap-siap ke TPS. Si kecil masih tidur. Jam 7 kurang saya sudah berjalan menuju balai warga cluster Caribbean, tempat TPS 22 berada. 

Pemilu kali ini berbeda, di kabupaten Bekasi ada banyak TPS. Malahan di kompleks saya, beberapa 1 cluster 1 TPS. Lebih simpel dan membuat optimis tak bakal antri panjang yang melelahkan

TPS 22 Cluster Caribbean Kota Deltamas (dok. Pribadi)

Ketika berjalan menuju TPS, saya bertemu dengan eyang sesepuh di cluster dan beberapa tetangga. Rupanya antusias warga untuk pemilu kali ini benar adanya.

Tiba di TPS sudah ada beberapa warga di ruang tunggu. Sementara petugas KPPS sedang mempersiapkan kartu suara. Saya dan suami mendapat nomor antrian : nomor 10 dan 11.

Pengawas Pemilu mengambil foto para KPPS (dok. Pribadi)

Sembari menunggu pencoblosan dimulai, beberapa warga sempat melihat contoh kartu suara yang terpasang di papan. Saya pun ikut melihat, meneliti satu per satu nama-nama caleg yang ada. Rata-rata warga hampir seperti saya, hanya membawa nama pilihan presiden saja dari rumah. Selebihnya tak paham mau memilih apa.

Menelisik nama-nama calon legislatif cukup menarik karena hampir dipastikan kami tidak mengenalnya. Hanya satu-dua yang kami tahu dari spanduk di jalan. Itupun sekedar tahu nama tanpa tahu kinerjanya. Ya sudahlah, semoga di bilik suara ada "wangsit" untuk memilih yang mana hihi 

Warga menelisik nama-nama caleg (dok. Pribadi)

Tak lama kemudian pencoblosan dimulai. Petugas memanggil sesuai nomor antrian. Tak butuh waktu lama, antrian dan pencoblosan bergerak dengan lancar.

Lucunya, ada ibu-ibu setengah baya, begitu mendapat kertas suara, bukannya menuju bilik suara untuk mencoblos. Beliau malah menuju meja tinta untuk mrncelupkan jarinya hahaha...

Petugas pun bercanda : " Ibu coblos dulu atuh, main celup aja ihhhh.. hihihi". Si Ibu justru tertawa dan tersipu malu. "Harap maklum ya.. sudah umur hehe, " selorohnya.

Nyaris tak ada ketegangan di TPS kami. Saya pun dengan santai menuju bilik suara. Tidak sampai 5 menit melakukan "penusukan" dalam kertas suara. Done! Saya sudah memilih. Menang atau kalah tak masalah. Setidaknya saya sudah menang dari godaan golput.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline