Lihat ke Halaman Asli

Sekolah Kok Rebutan Kursi, Kayak Partai Aja....

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13425955451933366417

Tak sengaja, kemarin saat menonton berita siang, saya melihat tayangan tentang anak-anak sekolah yang berebutan kursi di hari pertama masuk sekolah. Ini hal baru yang aneh dan unik bagi saya. Kok bisa ya, rebutan kursi? Bukannya kapasitas murid yang diterima di sekolah yang bersangkutan disesuaikan dengan jumlah kursi yang ada?

Ternyata anak-anak itu berebutan kursi paling depan, supaya lebih jelas mendengar penjelasan dari guru. Kalau itu alasannya, kenapa sekolah tak menerapkan kebijakan rotasi kursi. Maksudnya setiap hari anak-anak bergeser ke depan atau kebelakang dan setiap minggu bergeser ke samping. Hal ini untuk menghindari adanya murid yang terus-terusan duduk di belakang. Karena bisa berdampak buruk apabila murid tersebut kebetulan berbadan kecil. Akan makin sulit membaca tulisan guru di papan tulis. Kalau kelas padat, makin susah mendengarkan apa yang diterangkan guru dengan jelas. Apalagi kalau ada kelemahan pada matanya, bisa-bisa masih kecil sudah harus mengenakan kacamata.

Dengan adanya rotasi dan pergeseran, maka murid yang duduk di pojok kanan atau kiri, tidak harus terus-terusan menolehkan lehernya ke sisi yang sama, bisa berdampak pegal pada leher (bahasa Jawanya: tengeng).

[caption id="attachment_201257" align="alignnone" width="540" caption="chubby & the gank (koleksi pribadi)"][/caption]

Kebetulan murid di kelas anak saya yang dulu, saat masih sekolah di luar, hanya 13 orang. Jadi tidak ada acara berebutan bangku, karena tempat duduk ditata letter U. Semua murid bisa dengan jelas melihat gurunya, face to face.

Di sekolahnya saat ini, muridnya satu kelas berjumlah 30 anak, tapi tak ada acara berebutan kursi. Hal ini karena ada kebijakan rotasi dan pergeseran kursi. Tiap anak bakal merasakan duduk paling depan, paling belakang, paling kiri, paling kanan atau tengah-tengah, dan juga berganti-ganti teman sebangku, supaya tidak berteman hanya dengan yang itu-itu saja.

Sepertinya kebijakan diatas cukup baik, karena sekolah di Indonesia biasanya tiap kelas diisi dengan banyak murid. Sehingga tak ada lagi acara rebutan kursi, dimana anak-anak sudah antri di gerbang sekolah sejak jam 4.30 pagi, hanya untuk berebut kursi paling depan.

Terus apa hubungannya rebutan kursi sama partai?

Ya, tuh...mirip partai aja, suka rebutan kursi..hehe... ;)

Salam,

Tyas

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline